Taufik Hidayat Soroti Kelemahan Ginting dan Jonatan Jelang Olimpiade

Jumat, 27 November 2020 12:19 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor:
© pbsi
Anthony Sinisuka Ginting (kanan) dan Jonatan Christie (kiri) Copyright: © pbsi
Anthony Sinisuka Ginting (kanan) dan Jonatan Christie (kiri)

INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat menyoroti kelemahan dua juniornya, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie jelang Olimpiade Tokyo 2020.

Ginting yang berada di peringkat keempat dan Jonatan yang duduk di peringkat ketujuh menjadi kandidat terkuat di sektor tunggal putra Indonesia yang akan mewakili Tanah Air di gelaran Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada 2021 mendatang.

Taufik Hidayat selaku sang senior sekaligus peraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 tentunya mengamati performa para juniornya. Ia juga menyoroti kelemahan yang dimiliki oleh Ginting dan Jonatan atau yang akrab disapa Jojo.

Menurutnya, Ginting dan Jojo harus melatih mental agar memiliki mentalitas yang kuat karena akan ada banyak tekanan yang bakal mereka hadapi, serta berharap keduanya bisa konsisten karena Taufik menilai juniornya masih mengalami inkonsistensi.

“Jika mereka (Ginting dan Jojo) tidak memiliki mental yang kuat, mereka bakal dihancurkan. Jadi mereka harus memiliki mental yang kuat, apalagi tekanan dari negara dan masyarakat di Olimpiade sangat besar,” kata Taufik Hidayat, dilansir dari laman Olympic Channel.

“Jika anda melihat penampilan mereka di turnamen sebagai sebuah grafik, hasilnya ialah Ginting dan Jonatan masih berfluktuasi (naik-turun),” tambahnya.

Namun, Taufik Hidayat percaya bahwa rutin latihan, fokus pada mengasah keterampilan fisik, mental dan teknis maka Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bisa menjadi pebulutangkis yang sulit terkalahkan.

Taufik Hidayat dan seluruh masyarakat Indonesia tentunya sangat berharap Ginting dan Jonatan bisa tampil apik dan meraih medali di gelaran Olimpiade Tokyo nanti.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada atlet tunggal putra yang berhasil mempersembahkan medali emas di Olimpiade sejak pencapaian yang diraih oleh Taufik Hidayat pada 2004 di Athena, Yunani dan Alan Budikusuma di Olimpiade Barcelona 1992.