Peraih Medali Emas Olimpiade London 2012 yang Punya Darah Indonesia

Sabtu, 2 Januari 2021 22:46 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Getty Images
Inilah peraih medali emas Olimpiade London 2012 asal China yakni Fu Haifeng yang ternyata memiliki darah keturunan Indonesia. Copyright: © Getty Images
Inilah peraih medali emas Olimpiade London 2012 asal China yakni Fu Haifeng yang ternyata memiliki darah keturunan Indonesia.

INDOSPORT.COM - Inilah peraih medali emas Olimpiade London 2012 asal China yakni Fu Haifeng yang ternyata memiliki darah keturunan Indonesia.

Fu Haifeng memang merupakan legenda bulutangkis China di sektor ganda putra. Tercatat ia berhasil meraih satu medali perak dan dua emas Olimpiade serta 4 kali menjadi Juara Dunia di sepanjang kariernya yang dipersembahkan untuk Negeri Tirai Bambu.

Fu Haifeng meraih medali emas Olimpiade sebanyak dua kali di tahun 2012 dan 2016 dengan pangan yang berbeda. Dimana pada Olimpiade London, ia meraih emas dengan Cai Yun, dan di Olimpiade Rio bersama Zhang Nan.

Sekedar informasi, bersama Cai Yun, Fu Haifeng pertama kali meraih medali emas Olimpiade London usai mengalahkan pasangan legendaris Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan skor 21-16, 21-15.

Sukses besar bersama tim bulutangkis China, siapa sangka jika Fu Haifeng ternyata punya darah keturunan Indonesia? Berdasarkan laporan dari Sohu Sports, kakek dari Fu Haifeng migrasi ke Indonesia pada usia 16 untuk melakukan perdagangan. Sempat tinggal lama di Indonesia, lahirlah ayah dari Fu Haifeng bernama Fu Mingying.

Namun dikarenakan adanya konflik bernada rasial terhadap etnis Tionghoa, keluarga Fu Haifeng pun pulang ke China. Keluarga Fu Haifeng pun menempati sebuah daerah di Hui Lai, kampung petani Nanshan, China.

Saat itu, daerah Nanshan memang menjadi tempat mengungsinya para etnis Tionghoa dari Indonesia guna menghindari kerusuhan. Di kampung tersebut, ayah Fu Haifeng yaitu Fu Mingying menjalani hidup sebagai petani sekaligus pelatih bulutangkis.

Lalu pada tahun 1983, lahirlah Fu Haifeng di Guangdong yang nantinya akan dididik oleh Fu Mingying untuk menjadi pebulutangkis profesional. Singkat cerita, Fu Mingying akhirnya sempat naik pangkat menjadi pelatih tim bulutangkis China dan menyaksikan sang anak bermain.

Memiliki darah Indonesia membuat Fu Haifeng pun ingin belajar kebudayaan dari negeri kita. Salah satu bentuk penyesalan terbesarnya adalah ia tidak diajari oleh ayahnya untuk berbicara Bahasa Indonesia.

Padahal saat kecil, Fu Haifeng sering mendengarkan percakapan Bahasa Indonesia yang dilakukan ayah dan kakeknya. Namun demikian, Fu Haifeng kini telah berhasil mengucapkan satu kata dalam Bahasa Indonesia yaitu makan.

Fu Haifeng sudah memutuskan mundur dari dunia bulutangkis pada tahun 2017 lalu tepatnya di bulan Oktober. Selepas kepergiaannya, tim bulutangkis China kini masih belum bisa menemukan pengganti yang sepadan dengannya di sektor ganda putra.