In-depth

Ancaman Serius Tim Bulutangkis Indonesia Tanpa Gelar di BWF World Tour Finals 2020

Sabtu, 30 Januari 2021 08:50 WIB
Editor: Coro Mountana
© VCG/VCG via Getty Images
Ganda Putra terbaik Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Copyright: © VCG/VCG via Getty Images
Ganda Putra terbaik Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.

INDOSPORT.COM – Sebuah ancaman serius tengah menghantui tim bulutangkis Indonesia dengan kekhawatiran bakal tanpa gelar di BWF World Tour Finals 2020.

Babak semifinal BWF World Tour Finals 2020 akhirnya akan digelar dalam hitungan jam pada hari ini. Nasib sial pun harus menimpa tim bulutangkis Indonesia pada pagelaran akbar yang seharusnya digelar pada tahun lalu.

Soalnya, hanya ada satu wakil saja dari Indonesia yang berhasil melaju ke babak semifinal BWF World Tour Finals 2020. Padahal saat turnamen ini mau digelar, Indonesia memiliki 5 wakil yang tersebar ke dalam 4 sektor.

Jumlah tersebut membuat wakil Indonesia menjadi terbanyak kedua bersama Korea Selatan dan hanya kalah dari Malaysia. Akan tetapi banyaknya jumlah wakil yang ikut serta ke BWF World Tour Finals ternyata mayoritasnya gagal ke semifinal.

Mulai dari Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Praveen Jordan/Melati Daeva, Hafiz Faizal/Gloria Widjaja, hingga Anthony Ginting gagal melaju ke babak selanjutnya. Yang paling miris mungkin Greysia/Apriyani, soalnya mereka sejatinya sudah punya 2 kemenangan.

Namun di laga penentuan melawan wakil Malaysia, Greysia/Apriyani terpeleset dan harus melupakan mimpi bermain di semifinal BWF World Tour Finals. Untungnya, Indonesia setidaknya masih punya satu wakil di babak semifinal.

Yaitu pasangan ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Namun jika melihat peluang Ahsan/Hendra untuk menjadi juara BWF World Tour Finals 2020, sepertinya bakal ada hambatan besar.

Bayangan tim bulutangkis Indonesia tanpa gelar di BWF World Tour Finals 2020 pun menjadi ancaman yang sangat serius. Tentu harapannya Ahsan/Hendra bisa menjadi pelipur lara, tapi mengapa peluangnya untuk menjadi juara begitu berat?