Sosok di Balik Permainan Dewasa Iga Swiatek, Petenis 19 Tahun dari Polandia, di Australian Open

Rabu, 10 Februari 2021 19:20 WIB
Editor: Pipit Puspita Rini
© Mark Metcalfe/Getty Images
Petenis Polandia, Iga Swiatek. Copyright: © Mark Metcalfe/Getty Images
Petenis Polandia, Iga Swiatek.

INDOSPORT.COM - Petenis Polandia, Iga Swiatek, berhasil menembus babak ketiga Australian Open 2021 setelah menundukkan Camila Giorgi (Italia) dengan 6-2, 6-4, Rabu (10/2/2021), di Melbourne Park.

Lebih muda 10 tahun dari sang lawan, bukan berarti permainan Swiatek kalah "dewasa". Justru selama 80 menit pertandingan tersebut, Swiatek memamerkan kekuatan mentalnya yang luar biasa.

Adalah Daria Abramowicz, psikolog yang selama ini ikut membantu remaja 19 tahun tersebut menjadi petenis yang tangguh, tidak hanya secara fisik maupun skill, tetapi mental juga.

Swiatek merupakan juara French Open (Roland Garros) 2020. Sudah pasti ekspektasi orang sangat tinggi terhadapanya saat datang ke Melbourne untuk mengikuti Australian Open 2021.

"Jujur ini sangat sulit. Saya orang yang cukup ambisius, jadi saya punya ekspektasi sendiri, jadi saya harus menghadapi itu, begitu juga dengan ekspektasi orang luar," kata Swiatek setelah kemenangan atas Giorgi.

Karena itulah peran psikolog sangat penting agar kekuatan mental Swiatek tetap terjaga. Swiatek sadar betul beban yang ada di pundaknya, tetapi dia juga tetap bisa menikmati pertandingan yang dijalaninya.

Menghadapi Giorgi yang siap mengejar bola ke mana pun, Swiatek mempu mencari celah untuk meraih poin. Dia bisa berpikir cepat untuk memutuskan akan melakukan pukulan apa.

Dia juga bisa dengan cepat memilih angle pukulan jika memang memungkinkan, atau melakukan pukulan backhand dengan posisi rendah. Swiatek bisa dengan tenang melakukan servis yang kuat, untuk menggagalkan break point lawan.

Mengharapi Giorgi, dia berhasil 5 kali mematahkan servis lawan dari enam kesempatan yang dia dapatkan. Dia mencatat 17 poin winners, dan melakukan 17 unforced error.

Di babak ketiga Australian Open 2021, Swiatek akan menghadapi petenis Prancis, Fiona Ferro, Jumat (12/2/2021).

Meskipun piawai dalam mengayun raket dan mencatat poin, ternyata ada satu hal yang tidak bisa dilakukan Swiatek saat di lapangan. Setelah pertandingan, pemenang diberi kesempatan untuk menulis atau membubuhkan tanda tangan di lensa kamera.

"I don't know what to write" adalah yang ditulis Swiatek. Tak masalah Swiatek tak bisa menulis pesan, selama raketnya bisa "berbicara" terus di lapangan.