Soal Wacana Penggantian Sistem Skor, Rionny Mainaky Percaya Diri dengan Pebulutangkis Indonesia

Jumat, 9 April 2021 01:08 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Humas PBSI
Soal wacana perubahan sistem skor oleh BWF (Federasi Bulutangkis Dunia), Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky percaya diri kalau pebulutangkis Indonesia mampu. Copyright: © Humas PBSI
Soal wacana perubahan sistem skor oleh BWF (Federasi Bulutangkis Dunia), Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky percaya diri kalau pebulutangkis Indonesia mampu.

INDOSPORT.COM - Soal wacana perubahan sistem skor oleh BWF (Federasi Bulutangkis Dunia), Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky percaya diri kalau pebulutangkis Indonesia mampu.

BWF diketahui akan kembali membahas sistem poin 11 x 5 saat Rapat Umum Tahunan (RUPS) yang ke-82 pada 22 Mei 2021 secara virtual, setelah dua pertemuan sebelumnya yakni RUPS tahun 2020 dan Rapat Umum Luar Biasa yang digelar pada Januari lalu.

PBSI diketahui telah resmi mengajukan usulan terkait perubahan sistem skor dari 21 x 3 menjadi 11 x 5 yang didukung langsung oleh Federasi Bulutangkis Asia (Badminton Asia).

Terkait wacana perubahan sistem skor oleh BWF, Rionny Mainaky menyebut bahwa hal itu tidak akan terlalu berdampak untuk tim bulutangkis Indonesia karena sudah sering diterapkan dalam latihan.

"Untuk perubahan skor ini, saya rasa pemain kita tidak akan terlalu kaget karena dalam latihan sudah ada program seperti itu. Main dengan poin-poin kecil," ujar Rionny Mainaky pada Selasa (06/04/21).
 
"Untuk pemain mereka lebih suka karena dari segi teknik, kecepatan, dan skill lebih luwes. Kami menyambut baik dan gembira bila nanti memang jadi diterapkan," tambahnya.

Lebih lanjut lagi, Rionny Mainaky menyebut walaupun wacana perubahan sistem skor datang dari PBSI, tak berarti hal tersebut akan menjadi sangat mudah bagi tim bulutangkis Indonesia.

Sebab, jika sistem poin 11 x 5 diterapkan, maka itu artinya apra pemain sudah harus fokus sejak awal pertandingan, dan akan menjadi boomerang sendiri untuk pebulutangkis Indonesia apabila tidak langsung in ketika masuk ke lapangan.