Gregoria Mariska Bisa Gagalkan Saina Nehwal ke Olimpiade Tokyo, Suami Meradang

Kamis, 22 April 2021 19:27 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Isman Fadil
© Shi Tang/Getty Images
Penundaan India Open 2021 bisa membuat pebulutangkis India, Saina Nehwal gagal ke Olimpiade Tokyo 2020 karena terhalang Gregoria Mariska, sang suami meradang. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Penundaan India Open 2021 bisa membuat pebulutangkis India, Saina Nehwal gagal ke Olimpiade Tokyo 2020 karena terhalang Gregoria Mariska, sang suami meradang.

INDOSPORT.COM - Penundaan India Open 2021 bisa membuat pebulutangkis India, Saina Nehwal gagal ke Olimpiade Tokyo 2020 karena bersaing ketat dengan Gregoria Mariska. Hal ini pun membuat sang suami meradang.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengumumkan bahwa kompetisi India Open 2021 yang dijadwalkan pada 11 - 16 Mei resmi ditunda. Melalui situs resminya pada Senin (19/04/21), BWF menyebut bahwa keputusan menunda gelaran Super 500 dilakukan setelah mereka berdiskusi dengan Asosiasi Bulutangkis India (BAI).

BAI mengambil langkah itu setelah berdiskusi dan melakukan konsultasi dengan otoritas kesehatan setempat yang ada di Delhi, yang menjadi tempat penyelenggaraan India Open 2021.

Keputusan menunda India Open 2021 diambil oleh BAI karena adanya lonjakan kasus positif Covid-19 yang signifikan, dan kurang kondusifnya situasi di New Delhi.

Penundaan India Open 2021 rupanya membuat suami Saina Nehwal, Parupalli Kashyap meradang, karena membuat jalan istrinya untuk bisa lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 semakin rumit dan sulit.

Bagi Parupalli Kashyap penundaan India Open 2021 sama sekali tidak adil untuk istrinya dan sangat menjengkelkan. Sebab, kini Saina Nehwal harus berjuang keras di dua kompetisi kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 tersisa, yaitu Malaysia Open 2021 dan Singapore Open 2021.

"Ketika kualifikasi menyisakan tiga turnamen tersisa, kami menghitung bahwa mungkin beberapa perempat final akan memberinya (Saina) peluang bagus. Sekarang satu turnamen hilang dan kami tidak yakin apakah dua turnamen lainnya bisa diselenggarakan atau tidak," kata Parupalli dikutip dari media ESPN.

"Hal ini terlihat sangat tidak adil sekarang. Sebab, Olimpiade tetap diselenggarakan sementara banyak kualifikasi yang dibatalkan. Anda tidak bisa begitu saja mengabaikan para atlet ini dan mengatakan bahwa mereka tidak penting," ujarnya menambahkan.