Jelang Olimpiade Tokyo 2020, Masalah Krusial Hantui Jonatan Christie dan Anthony Ginting

Selasa, 8 Juni 2021 20:06 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
© badmintonindonesia.org
Pebulutangkis Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie. Copyright: © badmintonindonesia.org
Pebulutangkis Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

INDOSPORT.COM – Dua tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting dihantui masalah krusial jelang Olimpiade Tokyo 2020.

Tujuh wakil Indonesia saat ini masih terus meningkatkan konsistensi penampilan mereka agar bisa tampil apik di Olimpiade Tokyo 2020 yang rencananya bakal di gelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.

Sejumlah persiapan pun masih terus dikebut, baik secara teknis yang berkaitan dengan pelatihan atlet maupun nonteknis yang bersifat administrative, termasuk di sektor tunggal putra.

Hendry Saputra Ho selaku Kepala pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI mengungkapkan program persiapan ke Olimpiade sudah berjalan sejak dua bulan lalu kepada Jonatan Christie dan Anthony Ginting.

Ia menuturkan bahwa pihaknya fokus dalam hal peningkatan fisik, stamina, power, strength, dan kecepatan yang bakal terus berjalan hingga kira-kira dua minggu sebelum keberangkatan, dengan hasilnya cukup bagus dan diharapkan on target dengan kondisi yang telah direncanakan.

Hendry juga menambahkan bahwa ia tidak melihat terlalu banyak kekurangan yang ada pada anak asuhannya. Dia hanya fokus pada peningkatan teknik dan mental di program latihannya ini.

Namun ia juga menyoroti masalah pikiran dan mental Jonatan Christie dan Anthony Ginting karena efek jarang bertanding yang bisa saja menjadi masalah krusial.

"Sebenarnya kalau kekurangan tidak banyak. Mereka ini sudah berada di level yang sekarang kan sudah lama. Dan saya tahu standar kualitasnya,” kata Hendry, dilansir dari laman resmi PBSI.

“Hanya ada tingkat yang tidak maksimal, mungkin dari pikiran dan mental dengan kondisi seperti ini akibat jarang bertanding. Jadi kalau saya lihat bagaimana membuat tekniknya bisa lebih safe, lebih konsisten, dan lebih fokus untuk menerapkan pola main yang benar," kata Hendry.