Pebulutangkis Keturunan China Jadi Harapan AS di Olimpiade Tokyo 2020

Senin, 21 Juni 2021 17:22 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© getty images
Pebulutangkis keturunan China, Zhang Beiwen menjadi harapan besar Amerika Serikat untuk mendulang medali di cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © getty images
Pebulutangkis keturunan China, Zhang Beiwen menjadi harapan besar Amerika Serikat untuk mendulang medali di cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Pebulutangkis keturunan China, Zhang Beiwen menjadi harapan besar Amerika Serikat untuk mendulang medali di cabang olahraga bulutangkis di gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Dilansir dari situs NBC Sport, Zhang Beiwen menjadi atlet bulutangkis pertama yang masuk dalam tim Olimpiade AS untuk Olimpiade Tokyo 2020. Pebulutangkis keturunan China yng pindah ke AS pada 2013 tersebut, menempati peringkat 14 dunia.

Zhang Beiwen pun berharap jika Amerika Serikat bisa memiliki banyak pemain di bulutangkis supaya bisa memenangkan medali di Olimpiade Tokyo 2020. Di Olimpiade Rio 2016, AS setidaknya mengirimkan tujuh pemain ulutangkis.

Ketujuh pebulutangkis tersebut tersebar di tunggal putra, tunggal putri, ganda putra dan putri serta ganda campuran. AS Sendiri tak pernah mendapatkan medali Olimpiade di cabang olahraga bulutangkis sejak ertama kali dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1002.

Sekadar informasi, Zhang Beiwen merupakan pemain kelahiran Liaoning, China, 12 Juli 1990 yang saat ini menempati peringkat 14 dunia, dan sebelum menjadi warga negara Amerika Serikat secara resmi, ia pernah menjadi warga negara China dan Singapura.

Pada 2004, Zhang Beiwen memutuskan pindah dari China ke Singapura dan menjadi warga negara di situ. Keputusannya pindah ke Singapura ternyata benar dan akhirnya menjadi bagian dari Timnas Bulutangkis Negeri Singa.

Dari penuturan akun Line Today, Zhang Beiwen memutuskan keluar dari Timnas Singapura pada tahun 2008 dan bermain untuk klub bulutangkis yang ada di Malaysia dan Taiwan.

Tiga tahun setelahnya tepatnya pada 2011, Zhang Beiwen dicoret dari Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA) setelah ia berselisih paham dengan pelatih kepala tunggal Luan Ching pada saat itu karena pelanggaran jam malam selama tahun baru Imlek.