Bulutangkis Olimpiade Tokyo dalam Angka: Ada Reli 101 Pukulan Greysia/Apriyani vs China

Minggu, 8 Agustus 2021 12:05 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© NOC Indonesia
Greysia Polii/Apriyani Rahayu, peraih mendali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © NOC Indonesia
Greysia Polii/Apriyani Rahayu, peraih mendali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM – Duel sengit antara ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, melawan wakil China masuk dalam daftar rekor bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2021.

Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada hari Sabtu (07/08/21) merilis “Tokyo 2020 in Numbers” yang menyajikan deretan fakta menarik dan rekor pebulutangkis selama penampilan mereka di Olimpiade Tokyo 2020.

Di antara sejumlah rekor yang tulis, beberapa di antaranya disandang oleh ganda putri no. 6 dunia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang juga peraih medali emas di Olimpiade tersebut.

Greysia/Apriyani dalam prosesnya sebelum meraih emas ternyata sempat mencatatkan rekor untuk reli terpanjang dalam satu pertandingan di Tokyo.

Ini terjadi di gim ketiga, Greysia/Apriyani yang berhadapan dengan pasangan China, Du Yue/Li Yin Hui, sempat terlibat duel perebutan poin yang baru tuntas setelah pukulan ke-101.

Duel itu pun menjadi reli terpanjang selama Olimpiade Tokyo 2020. Pertandingan berdurasi 100 menit (laga terlama di Olimpiade) itu akhirnya dimenangi oleh Greysia/Apriyani dengan skor akhir 21-15, 20-22, 21-17.

Sukses mengalahkan Du/Li, Greysia/Apriyani kembali mencengangkan dunia saat berusaha mengalahkan pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan di babak semifinal dengan skor 21-19 dan 21-17. 

Pertandingan itu berjalan selama 71 menit, dengan kejar mengejar angka terjadi di sepanjang pertandingan. Kedua pasangan beradu reli-reli panjang dengan menghabiskan 29 kok.

Sebuah reli panjang, yang dianggap menjadi yang terpanjang kedua di Olimpiade disudahi setelah 90 pukulan. Ini terjadi di gim kedua ketika Greysia/Apriyani unggul 19-16 dari Lee/Shin.

Pada akhirnya, Greysia/Apriyani berhasil melaju ke babak final. Mereka mampu mengalahkan pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yifan lewat permainan dua gim 21-19, 21-15.

Kemenangan ini mengantarkan Greysia/Apriyani meraih medali emas pertama untuk Indonesia dari sektor ganda putri, sekaligus emas satu-satunya di ajang Olimpiade Tokyo.

Menariknya, ini membuat Greysia Polii menjadi peraih medali emas tertua di cabang olahraga bulutangkis di usia 33 tahun, sembilan hari sebelum ulang tahunnya yang ke-34.