Pensiun Dini Karena Masalah Jantung, Li Yinhui Masih Berharap Bisa Comeback

Sabtu, 12 Februari 2022 15:55 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© VCG/VCG via Getty Images
Atlet bulutangkis ganda putri China, Li Yin Hui, masih berharap bisa comeback usai memutuskan pensiun dini di usia 24 tahun karena mengalami kelainan Jantung. Copyright: © VCG/VCG via Getty Images
Atlet bulutangkis ganda putri China, Li Yin Hui, masih berharap bisa comeback usai memutuskan pensiun dini di usia 24 tahun karena mengalami kelainan Jantung.

INDOSPORT.COM – Atlet bulutangkis ganda putri China, Li Yin Hui, masih berharap bisa comeback usai memutuskan pensiun dini di usia 24 tahun karena mengalami kelainan Jantung.

Usai memutuskan pensiun dini dan mundur dari pelatihan di Asosiasi bulutangkis China (CBA), Li Yinhui sedang berfokus untuk penyembuhan dirinya dalam jangka panjang.

Terlepas dari itu, mantan ganda putri ranking lima dunia itu akan tetap mencintai bulutangkis. Bahkan dia berharap bisa comeback untuk proyeksi menuju Olimpiade Paris 2024.

“Saya akan mencoba untuk sementara meninggalkan tim nasional (bulutangkis China) dan kemudian pergi untuk waktu lama dalam memulihkan diri." ujar Li Yinhui melansir laman BWF.

"Dalam kasus terbaik, jika saya pulih, saya akan mencoba untuk kembali dan bersiap untuk (Olimpiade 2024) Paris,” sambung Li Yinhui.

Sebagaimana diketahui, saat ini Li Yinhui resmi berpisah dengan partnernya di ganda putri, Du Yue. Hal itu lantaran keputusan Li Yinhui untuk pensiun dini pada usia 24 tahun usai dibebat kelainan jantung.

Dalam pernyatannya tu, Li Yinhui sudah menderita masalah kesehatan sejak berusia 18 tahun. Awalnya ketika bermain di China Masters (2015), Li Yinhui menderita pneumonia atau radang paru-paru.

Selain itu, ada kelainan pada jantung Li Yinhui yang disebut bradycardia. Kondisi itu membuat jantungnya berdenyut sangat pelan.

Jantung Li Yinhui hanya berdenyut sebanyak 37 kali dalam semenit. Kondisi itu jauh di bawah angka normal yang berkisar 60-100 kali per menit (bpm). Sementara bagi atlet adalah 40-60 per menit.

Dalam kondisi itu, Li Yinhui sempat mencoba bertahan dengan penyakitnya. Du Yue/Li Yinhui bahkan masih tetap menjadi andalan China dalam berbagai kompetisi bulutangkis.

“Setiap kali setelah  kompetisi dan pelatihan, saya mengalami demam ringan selama tiga atau empat hari. Ini terjadi di All England (2020) ketika di final, dan Olimpiade (Tokyo) serta kompetisi berintegritas tinggi lainnya,” ucap Li Yinhui.

“Namun saya selalu tahu tanggung jawab dan tujuan saya (bermain), jadi saya berpegang teguh pada itu hingga saya menunda untuk menyembuhkan kondisi saya secara menyeluruh,” sambungnya.