Kritik Nyelekit Jonatan Christie, Liem Swie King: Dia Belum Jadi Pemain Kelas Dunia

Selasa, 19 April 2022 14:35 WIB
Penulis: Dyah Fitri Hapsari | Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Tunggal putra, Jonatan Cristie memberi hormat kepada bendera Merah Putih. Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Tunggal putra, Jonatan Cristie memberi hormat kepada bendera Merah Putih.
Minimnya Pelatih Bukan Jadi Alasan

Menurut Lim Swie King, ketiadaan pelatih juga bukan menjadi alasan untuk atlet. Mereka harus mampu mencapai standar dunia meskipun menghadapi kondisi ketiadaan pelatih.

Terlebih saat ini sudah ada fasilitas lengkap guna mendukung program-program latihan para atlet.

"Saya rasa enggak terlalu berpengaruh ya (soal pelatih), yang penting motivasinya tinggi," kata Liem

"Kan semua fasilitas latihan sudah disediakan, semua harus dari dalam diri sendiri, pelatih hanya melengkapi," lanjutnya.

Dalam dua tahun terakhir prestasi tunggal putra Indonesia bisa dikatakan stagnan. Indonesia pernah sekali juara tapi itu pun di level super 300 Swiss Open 2022 lewat Jonatan Christie.

Sedangkan turnamen level 500 sampai 1000 prestasi terbaik mereka hanya mencapai finalis. Beberapa waktu terakhir, performa Anthony Sinisuka Ginting juga menjadi sorotan.

Ginting juga mengejutkan semua penggemar dengan kalah di ajang Korea Open 2022 pada babak penyisihan.

Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting di Korea Open 2022 menambah panjang daftar kekalahannya di beberapa turnamen akhir-akhir ini.

Sebelum Lim Swie King memberikan penilaian atas tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat sempat memberikan komentar yang sama.

Namun, Taufik Hidayat menganggap bahwa tidak adanya pelatih turut mempengaruhi performa para atlet tunggal putra Indonesia.