Bikin Kento Momota Angkat Koper dari Badminton Asia Championship 2022, Chico Aura: Saya Belum Puas!

Rabu, 27 April 2022 13:56 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
© Humas PP PBSI
Tunggal Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, akui belum puas usai pulangkan unggulan pertama, Kento Momota, di babak 32 besar Baminton Asia Championship 2022. Copyright: © Humas PP PBSI
Tunggal Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, akui belum puas usai pulangkan unggulan pertama, Kento Momota, di babak 32 besar Baminton Asia Championship 2022.

INDOSPORT.COM – Tunggal Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo, akui belum puas usai pulangkan unggulan pertama, Kento Momota, di babak 32 besar Baminton Asia Championship 2022. 

Sebagaimana diketahui, saat ini sedang berlangsung turnamen Badminton Asia Championship 2022 di Kompleks Olahraga Muntinlupa, Manila, Filipina.

Pada Rabu (27/04/22), pertandingan telah memasuki babak 32 besar, di mana 11 wakil Indonesia sedang untuk berjuang merebut tiket ke babak 16 besar.

Salah satu yang tampil adalah tunggal putra ranking 52, Chico Aura Dwi Wardoyo. Atlet kelahiran Jayapura itu mendapat lawan tangguh sekaligus unggulan pertama, Kento Momota.

Secara ranking dan pengalaman, tentu menjadi milik Kento Momota yang saat ini menghuni ranking 2 dunia. Namun, kondisi tersebut tak berlaku dalam lapangan.

Tanpa disangka, sejak awal, Chico Aura Dwi Wardoyo selalu mendominasi permainan. Tertikung di poin kritis set pertama, Chico Aura mampu bangkit untuk memenangkan set kedua.

Chico Aura Dwi Wardoyo bahkan sukses membuat Kento Momota tak banyak berkembang di set ketiga. Hingga akhirnya kemenangan Badminton Asia Championship 2022 menjadi miliki Chico Aura Dwi Wardoyo atas Kento Momota.

Skor akhir pertandingan adalah 17-21, 21-17, 21-7 dalam waktu 1 jam 2 menit. Tentu ini adalah kemenangan bersejarah bagi Chico Aura Dwi Wardoyo, di mana dia bisa mengalahkan pemain top dunia.

"Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan," ujar Chico Aura Dwi Wardoyo dalam rilis PBSI melansir PB Djarum.

"Di game pertama sebenarnya saya sudah enak mainnya hanya terburu-buru di poin jelang akhir. Di game kedua dan ketiga saya menerapkan strategi yang sama tapi hanya lebih sabar saja” sambungnya.