Petik Pelajaran Berharga di Eropa, Jonatan Christie Siap Tempur di BWF World Tour Finals 2022

Kamis, 24 November 2022 12:21 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Jonatan Christie, berharap bisa tampil baik di BWF World Tour Finals berkat pelajaran yang dia petik selama menjalani turnamen di Eropa. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Jonatan Christie, berharap bisa tampil baik di BWF World Tour Finals berkat pelajaran yang dia petik selama menjalani turnamen di Eropa. (Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, berharap bisa tampil baik di BWF World Tour Finals berkat pelajaran yang dia petik selama menjalani turnamen di Eropa.

Jonatan Christie menjadi salah satu dari lima wakil Indonesia yang mampu lolos ke BWF World Tour Finals 2022 yang akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand, pada 7-11 Desember 2022. 

Sebelum memastikan lolos ke World Tour Finals 2022, Jojo – sapaan akrab Jonatan - sempat jalani tiga turnamen di Eropa yaitu Denmark Open 2022, French Open 2022, serta Hylo Open 2022.

Jojo mengalami cedera di Prancis saat menghadapi wakil Jepang, Kodai Naraoka. Dia pun terhenti di babak delapan besar karena cedera pergelangan kaki kanan.

Unggulan kedelapan itu mengakhiri laga setelah bertarung selama 78 menit dengan skor akhir 21-14, 14-21, 13-17.

Ia berupaya bangkit pada turnamen berikutnya di Hylo Open 2022 di Jerman, sebelum dihentikan di perempat final oleh pebulu tangkis India, Kidambi Srikanth, dengan straight games 13-21, 19-21.

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat poin. Setelah kejadian cedera engkel di French Open, saya berpikir yang penting bisa berlaga di BWF World Tour Final terlebih dahulu," ungkap Jojo dalam rilis PBSI.

Raihan yang kurang memuaskan di Eropa ini tak menjadikan Jonatan berkecil hati. Malah dia bisa memetik pelajaran berharga untuk bekalnya saat menatap BWF World Tour Finals 2022 nanti.

“Secara keseluruhan dari hasil tur Eropa ini memang ada beberapa kondisi seperti pada Denmark Open dan Hylo Open karakter shuttlecock sangat kencang dan itu memang harus dituntut lebih agresif di permainan depan,’ terang Jonatan.

“Berbeda dengan di French Open, saya harus punya endurance lebih kuat lagi dengan siap capek serta kualitas pukulan diperbaiki. Itu menjadi evaluasi saya," Jojo menjelaskan.