Termasuk Kevin Sanjaya, 4 Pemain Bulutangkis dengan Servis Kontroversial yang Bikin Lawan Mati Kutu

Rabu, 15 Maret 2023 11:05 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Isman Fadil
© PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di India Open 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di India Open 2023. (Foto: PBSI)
Kevin Sanjaya Sukamuljo

Kevin Sanjaya Sukamuljo terkenal dengan sifat tengilnya, baik dalam bermain maupun sikapnya dalam menghadapi lawan-lawannya.

Ia terkenal dengan pukulan serobotannya yang unik dan kecepatannya yang mengagumkan. Salah satu yang menjadi ciri khasnya adalah ketika Kevin melakukan servis.

Pasangan Marcus Fernaldi Gideon ini terkenal dengan flick serve yang menipu lawan-lawannya, bahkan membuat pemain dari negara lain melakukan protes kepada wasit.

Teknik servis kedua yang sering dilakukan Kevin adalah tumbling serve atau servis memutar. Dalam tekniknya itu, Kevin melakukan chopping atau memoles shuttlecock sehingga memutar ke arah depan ketika mengarah ke lapangan lawan. 

Umumnya lawan memang bisa mengembalikan shuttlecock tersebut, namun arahnya pasti tak beraturan, hingga melebar dan justru menghasilkan poin buat Kevin dan pasangannya.

Sedikit berbeda dari dua teknik sebelumnya, servis Kevin Sanjaya ketiga yang sering membuat lawan kesal ini mengedepankan soal timing. Timing atau waktu memukul menjadi krusial di teknik servis ini, karena Kevin Sanjaya berusaha memanfaatkan kelengahan lawan yang tak menduga bahwa dirinya akan melakukan servis saat ini. 

Dalam servis ini, ada dua pilihan yang biasanya dilakukan Kevin. Pertama memukul shuttlecock saat lawan belum benar-benar siap. Atau kedua memukul tiba-tiba di situasi tak terduga saat sebelumnya telah melakukan ancang-ancang.

Sidek Bersaudara

Sidek Bersaudara merupakan legenda di bulutangkis Malaysia. Ayah mereka, Sidek Abdullah Kamar, mulai melatih putra-putranya di bulutangkis dari usia amat muda.

Tak heran jika kelima putranya itu tumbuh sebagai pemain kelas dunia yang merengkuh banyak medali, termasuk di turnamen bergengsi seperti All England, Olimpiade, dan Kejuaraan Dunia.

Misbun Sidek, yang tertua dari Sidek Bersaudara, mempopulerkan teknik servis yang disebut S-serve. Servis ini sanggup membuat bingung lawan untuk mengembalikannya dan akhirnya berbuah banyak poin untuk Sidek.

Untuk menggunakan teknik ini, si pemain harus memegang kok secara terbalik dan ketika dipukul, bulu kok akan sedikit teriris raket.

Efeknya, arah tembakan kok ini akan sulit ditebak. Karena sering membuat kok rusak dan membuat pemain lawan mati kutu, banyak pemain yang meminta teknik ini dilarang.

Pada akhirnya, Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) memutuskan untuk melarang S-serve karena dianggap melanggar kontak ganda pada kok. Servis ini memang membuat raket dua kali bersentuhan dengan kok, yakni di bagian bulu dan dasar kok.