In-depth

4 Biang Kerok PBSI Ciptakan Sejarah Miris di Asian Games 2022

Selasa, 10 Oktober 2023 08:32 WIB
Penulis: Serly Putri Jumbadi | Editor: Prio Hari Kristanto
© PP PBSI
Anthony Sinisuka Ginting di babak 16 besar Asian Games 2022. (Foto: PBSI) Copyright: © PP PBSI
Anthony Sinisuka Ginting di babak 16 besar Asian Games 2022. (Foto: PBSI)
Persaingan Ketat

Para pebulu tangkis papan atas dunia saat ini tengah gencar menaikkan performanya guna berambisi untuk merebut tiket kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Maka dari itu, saat ini muncul pemain-pemain kuda hitam yang menjelma menjadi ancaman. Salah satunya adalah pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Hal ini turut menjadi alarm bagi PBSI untuk meningkatkan porsi latihan agar bisa bersaing dengan pemain-pemain dari negara lain jelang Olimpiade Paris 2024.

Ya, di Asian Games 2022 saja India dan Korea Selatan mulai menunjukkan peningkatan yang pesat setelah beberapa waktu lalu tertinggal jauh dari tim bulutangkis Indonesia.

Target Harus Jelas

Sebelumnya, PBSI sendiri memberikan target yakni tiga medali emas di Asian Games 2022 sebagaimana diungkapkan Kabid Binpres Rionny Mainaky.

Hal ini turut menjadi sorotan mantan pelatih sektor tunggal putra Indonesia yang saat ini melatih di India yakni Mulyo Handoyo.

Mantan pelatih Taufik Hidayat itu menyenggol PBSI yang dinilai kurang jelas dan kurang matang perencanaannya sehingga bisa menciptakan nol medali di Asian Games 2022.

“Terutama Binpres (Bidang Pembinaan Prestasi) ini bagaimana membuat planning-nya, perencanaannya. Terus pelatih bagaimana mengejar target-target yang harus dicapai,”

“Ini kan harus jelas semua, kalau di situ enggak jelas, mana bisa. Kalau kita kejar tanpa planning tanpa perencanaan, iya begini jadinya,” tukas sang pelatih.

Pembinaan Bakat Muda

Lalu, penyebab kegagalan PBSI dan Anthony Ginting cs di Asian Games 2022 bisa saja terjadi karena faktor pembinaan bakat muda yang kurang gencar dilakukan.

Pembinaan bakat muda dinilai penting karena hal ini bisa membentuk karakter, jiwa petarung serta mental juara dan bisa membawa Indonesia bersinar di kancah internasional.

PBSI sendiri bisa saja tertinggal dari beberapa negara adidaya bulutangkis seperti China, Korea Selatan hingga Jepang, di mana pembinaan bakat mudanya tergolong lebih baik, terlihat dari peringkat para pemain di level junior.