In-depth

Rapor Merah Putri KW Sepanjang Tahun 2023, Sang Polisi di Ambang Degradasi?

Jumat, 8 Desember 2023 10:24 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© NOC Indonesia/Naif Al
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani di Asian Games 2022 di Binjiang Gymnasium, Jumat (29/09/23). (Foto: NOC Indonesia/Naif Al Copyright: © NOC Indonesia/Naif Al
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani di Asian Games 2022 di Binjiang Gymnasium, Jumat (29/09/23). (Foto: NOC Indonesia/Naif Al

INDOSPORT.COM - Pemain tunggal putri Pelatnas PBSI, Putri Kusuma Wardani menjadi salah satu yang minim prestasi di sepanjang tahun 2023 dan mendapat rapor merah.

Putri Kusuma Wardani adalah atlet bulutangkis nasional kelahiran 20 Juli 2002, yang terafiliasi dengan klub PB Exist Jakarta. Pada tahun 2020 lalu, ia ditarik ke Pelatnas PBSI.

Hal ini tak lepas dari prestasinya di kancah junior. Sejak promosi ke Pelatnas, Putri KW menyabet dua gelar BWF World Tour, yakni Spain Masters 2021 dan Orleans Masters 2022.

Menariknya, pada tahun 2022 lalu, Putri KW sempat izin dari Pelatnas karena mengikuti Pendidikan Polisi Wanita. Kini ia berstatus sebagai Brigadir Polisi Dua (Bripda).

Entah berhubungan atau tidak, sejak saat itu prestasi Putri KW semakin merosot. Bahkan di sepanjang tahun 2023 ini, Putri 9 kali gugur di babak pertama, 7 kali gugur di babak kedua, dan hanya 3 kali lolos ke perempat final.

Pencapaian terbaik Putri KW di BWF World Tour tahun ini adalah babak perempat final besar Swiss Open, Orleans Masters, dan Taipei Open 2023.

Selebihnya, Putri KW tidak pernah mencapai babak semifinal, final, bahkan juara di ajang BWF World Tour. Saat ini atlet 21 tahun itu merosot ke peringkat 31 ranking BWF.

Dengan nihilnya prestasi tahun ini, Putri KW terancam degradasi dari Pelatnas PBSI. Hal serupa juga pernah dirasakan oleh Fitriani ketika dicoret dari Pelatnas di tahun 2021.

Apalagi jika melihat juniornya di tunggal putri, Ester Nurumi Tri Wardoyo, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Chiara Marvella Handoyo sudah mulai mengukir prestasi.

Apakah ini adalah lembaran akhir bagi kisah Putri Kusuma Wardani di Pelatnas PBSI?