x

Cerita Greysia Polii, Hampir Pensiun Jika Tak Ada Apriyani Rahayu

Minggu, 1 Agustus 2021 18:31 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Yosef Bayu Anangga
Aksi Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ke final Olimpiade Tokyo

INDOSPORT.COM – Sosok Apriyani Rahayu bisa dibilang menjadi ‘penyelamat’ karier Greysia Polii, yang sempat memutuskan untuk pensiun sebagai atlet bulutangkis.

Greysia Polii dianggap tengah berada dalam puncak kariernya sebagai pemain bulutangkis ganda putri, setelah ia dan pasangannya yakni Apriyani Rahayu sukses menembus babak final Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Tokyo 2020 pun menjadi momen kebangkitan Greysia setelah melalui perjalanan penuh cobaan yang sebelumnya ia alami dalam kariernya.

Baca Juga
Baca Juga

Melansir dari laman resmi BWF, Greysia sempat didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012 setelah ia dan pasangannya saat itu, Meilina Jauhari didiskualifikasi bersama wakil China dan Korea Selatan karena dianggap sengaja kalah.

Cedera yang dialaminya membuat Greysia Polii sempat berpikir untuk memilih pensiun saja. Namun niat tersebut ia urungkan dan memilih mencoba bangkit saat dipasangkan dengan pasangan barunya, Nitya Krishina Maheswari.

Greysia/Nitya kemudian menjajal peruntungannya dengan ikut Olimpiade Rio 2016, namun sayang, langkahnya harus terhenti di perempat final usai kalah atas Tang Yuanting/Yu Yang (China) dengan skor 11-21 dan 14-21.

Greysia lagi-lagi diterpa masalah dengan Nitya memutuskan untuk pensiun usai mengalami cedera bahu serius yang juga membuatnya harus naik meja operasi.

Baca Juga
Baca Juga

Sembilan tahun usai insiden London 2012, pensiunnya Nitya pasca Rio 2016 dan ditambah dengan kabar duka kehilangan kakak laki-lakinya, Rickettsia pada akhir 2020 tahun lalu menjadi permasalahan pelik yang harus dihadapi oleh Greysia.

Ia kembali terpikirkan untuk gantung raket saja terutama pasca Rio 2016. Namun pelatihnya, Eng Hian dan keluarganya meyakinkannya untuk tak menyerah dan terus bermain.

Lalu, datanglah Apriyani Rahayu yang menjadi pasangan baru Greysia Polii sekaligus menjadi penyelamat kariernya hingga bersama-sama merasakan momen puncak karier mereka di Olimpiade Tokyo 2020.


1. Kehadiran Apriyani Rahayu Jadi Berkah Buat Greysia Polii

Aksi Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ke final Olimpiade Tokyo

Greysia Polii kemudian dipasangkan dengan Apriyani Rahayu pada 2017. Membimbing Apriyani yang merupakan pebulutangkis muda ternyata tak cukup sulit bagi Greysia untuk menemukan chemistry di antara keduanya.

“Ini merupakan perjalanan panjang bagi saya. Pada 2017 saya berada di Timnas dan akan pensiun ketija Nitya Maheswari cedera dan harus dioperasi. Tetapi pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, dan Apriyani datang,” kata Greysia Polii.

“Kemudian kami memenangkan Korean Open dan Thailand Open 2017 dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus berlari selama empat tahun lagi. Saya tak muda lagi, tapi akhirnya Apriyani datang, lama sekali saya harus menunggunya,” tambahnya.

Kerja tim, komunikasi, dan bonding yang apik yang mereka tunjukkan pada setiap pertandingannya pun terus memberikan kesuksesan, hingga membuat Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi ganda putri andalan Indonesia.

Bahkan Greysia/Apriyani bisa menyabet gelar sebagai ganda putri terbaik di dunia jika berhasil memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan berhadapan dengan wakil China Qing Cheng/Jia Yi Fan di babak final Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Musashino Sports Plaza, Tokyo pada Senin (2/8/21) besok.
 

Greysia PoliiApriyani RahayuOlimpiade 2020Olimpiade Tokyo 2020Greysia Polii/Apriyani RahayuBerita OlahragaBerita SportBerita Bulutangkis

Berita Terkini