x

Dicopot dari Kapolda, Nico Afinta Pernah Harumkan Jawa Timur Lewat Turnamen Bulutangkis

Selasa, 11 Oktober 2022 14:25 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
Dicopot dari jabatan Kapolda Jawa Timur usai disorot karena Tragedi Kanjuruhan, Irjen Pol Nico Afinta, pernah mengharumkan daerahnya lewat turnamen bulutangkis.

INDOSPORT.COM – Sebelum dicopot dari jabatan Kapolda Jawa Timur usai disorot karena Tragedi Kanjuruhan, Irjen Pol Nico Afinta, pernah mengharumkan nama provinsi paling timur Pulau Jawa lewat turnamen bulutangkis.

Pada Senin (10/10/22), Kaporli Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membebastugaskan Irjen Pol Nico Afinta dari jabatan Kapolda Jawa Timur.  

Baca Juga

Selanjutnya, Nico Afinta akan menduduki jabatan baru, yakni sebagai Staf Ahli Bidang Sosial Budaya (Sahlisobud) Kaporli.

Pencopotan ini tertuang dalam Telegram Kaporli Nomor: Kep/1386/X/2022/Tanggal10-101-2022 tentaang pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Porli.

Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim sempat mendapat sorotan publik menyusul Tragedi Kanjuruhan selepas pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Baca Juga

Di awal Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, Nico Afinta mengeluarkan beberapa pernyataan kontroversial terkait gas air mata dan terkesan menyudutkan Aremania.

Pernyataan itu pun disambut dengan gelombang protes dari netizen. Sejumlah masyarakat pun tak segan meminta Nico mundur dari jabatannya.

Terlepas dari sikap kontroversialnya terkait Tragedi Kanjuruhan, eks kapolda Jawa Timur, Nico Afinta, rupanya pernah sukses menggelar turnamen bulutangkis nasional di daerahnya.

Baca Juga

Turnamen tersebut bertajuk Piala Kapolda Jatim 2022 yang dilangsungkan pada 11-17 Juli 2022 di GOR Bulutangkis, Surabaya, Jawa Timur.

Saat itu, Nico Afinta mengatakan bahwa Piala Kapolda Jatim merupakan salah satu bentuk dukungan Polda Jatim untuk setiap event olahraga yang ada di Jawa Timur.


1. Piala Kapolda 2022, Dukungan Nico Afinta untuk Olahraga di Jawa Timur

Kapolda Jatim, Nico Afinta pada sesi jumpa pers terkait kerusuhan suporter di laga Arema FC vs Persebaya di Stadin Kanjuruhan.

“Ini pertandingan olahraga bulutangkis Piala Kapolda Cup yang pertama karena situasi Covid sudah membaik,” ungkap Nico Afinta, dinukil dari akun Bidhumas Poldajatim di YouTube.

“Dan kami Polda Jawa Timur mendukung setiap kegiatan olahraga yang ada di Jawa Timur,” lanjut Nico Afinta.

Baca Juga

“Harapannya semua event-event olahraga di Jawa Timur bisa berjalan dan bisa mencetak atlet-atlet yang berprestasi yang bisa membaw anama Jawa Timur, bisa membawa nama nasional negara kita di kancah dunia internasional,” jelasnya.

Sebanyak 1.300 pebulu tangkis dari berbagai daerah di Indonesia turut meramaikan turnamen ini.

Termasuk Melati Daeva Oktaviani, yang biasa turun di ganda campuran berpasangan dengan Praveen Jordan, berpasangan dengan Verrel Yustin.

Baca Juga

Selain Melati Daeva, sejumlah atlet yang pernah menghuni Pelatnas PBSI juga tampil di kejuaraan Piala Kapolda Jatim 2022.

Di antaranya Gloria Emanuelle Widjaya. Pemain asal PB Djarum ini bakal turun di ganda campuran berpasangan dengan pasangan barunya, Dejan Ferdiansyah. 

Menariknya, kedua pasangan ini sempat beradu memperebutkan trofi Piala Kapolda Jatim di babak final ganda dewasa campuran yang dimenangkan oleh Dejan/Gloria.

Baca Juga

Di puncak acara, Piala Kapolda Jatim yang diprakarsai Nico Afinta juga mendatangkan ganda putra terbaik Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Kehadiran Marcus/Kevin di Piala Kapolda Jatim 2022 ini sejatinya bukan untuk bertanding secara kompetitif melainkan untuk sebuah laga ekshibisi, yang mana hasil pertandingan disumbangkan ke panti asuhan.


2. Polri: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Sudah Kadaluwarsa

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Update tragedi Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) menemukan gas air mata yang sudah kadaluwarsa.

Diketahui, kurang lebih sepekan lalu, tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya Surabaya terjadi. Ratusan korban meninggal dunia, mulai dari anak-anak, hingga laki-laki dan perempuan dewasa.

Ada pula ratusan korban lainnya yang dilarikan ke rumah sakit karena luka ringan hingga luka berat, termasuk masalah penglihatan.

Lantas, sejumlah investigasi dilakukan untuk mengusut tuntas penyebab dari tragedi kemanusiaan pascapertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Minggu (01/10/22).

Banyak yang menuding pihak keamanan, dalam hal ini adalah aparat kepolisian, jadi aktor utama banyaknya korban jiwa di dalam Tragedi Kanjuruhan itu.

Baca Selengkapnya: Polri: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Sudah Kadaluwarsa

Jawa TimurPolisiKapolda Jawa Timur CupBulutangkisBerita BulutangkisTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini