x

3 Kekalahan Terakhir Indonesia di Final Piala Thomas

Minggu, 5 Maret 2023 05:19 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Isman Fadil
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting di laga final Piala Thomas 2022. Foto: PBSI

INDOSPORT. COM - Bulutangkis Indonesia pernah beberapa kali merasakan momen pahit kalah di final ajang Piala Thomas.

Bagi para penikmat bulutangkis, keberadaan Piala Thomas merupakan salah satu ajang yang begitu dinanti-nantikan.

Bagaimana tidak, kompetisi ini menjadi ajang pertarungan tim-tim beregu putra paling bergengsi di dunia (garapan BWF).

Baca Juga

Ditambah lagi, publik perlu menunggu cukup lama buat menyaksikan ajang Piala Thomas, sebab perhelatannya diadakan setiap dua tahun sekali.

Indonesia yang punya prestasi megah di jagat bulutangkis internasional, tentu cukup diperhitungkan dalam ajang Piala Thomas.

Sejauh ini, Indonesia sudah mengumpulkan total 14 gelar juara; kali perdana pada 1958, dan terakhir pada edisi 2020.

Perolehan gelar tersebut sampai sekarang masih yang terbanyak di antara negara-negara lainnya.

Jumlah gelar Piala Thomas milik Indonesia hanya bisa didekati oleh China (10 gelar) yang juga merupakan negara besar bulutangkis.

INDOSPORT kali ini hendak mengulas tiga momen terakhir tim beregu putra Indonesia menderita kekalahan di final Piala Thomas.


1. Piala Thomas 2010

Tim Thomas Cup 2016 berfoto bersama.

Indonesia mengawali perjalanannya di Piala Thomas 2010 dengan tergabung dalam Grup D bersama India dan Australia.

Mudah bagi Merah Putih meloloskan diri dari fase grup lewat menyapu bersih dua laga kontra India dan Australia dengan kemenangan.

Fase perempat final, Indonesia kembali bertemu India yang merupakan runner-up Grup D.

Menang 3-0 atas India, beregu putra Indonesia lolos ke semifinal dan menghadapi Jepang.

Jepang pun juga tergolong mudah diatasi, sehingga Indonesia memastikan diri melaju ke partai puncak.

Laga final, lawan yang dihadapi adalah negara besar bulutangkis sekaligus saingan berat Indonesia, yaitu China.

Laga pertama, Indonesia menurunkan Taufik Hidayat di pertarungan nomor tunggal putra.

Melawan pebulutangkis jagoan China, Lin Dan, permainan Taufik dibuat tak berdaya hingga kalah dua set langsung 21-7 dan 21-14.

Dua laga lainnya, nasib pebulutangkis Indonesia sama apesnya seperti Taufik, gagal mengatasi perlawanan China.

Pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan kalah dari Cai Yun/Fu Haifeng, sementara Simon Santoso digilias Chen Jin.

Kalah telak 0-3, Indonesia pun harus puas menyudahi perjalanan di Piala Thomas 2010 dengan status runner-up.

Baca Juga

Piala Thomas 2016

Seperti edisi Piala Thomas 2010, Indonesia mampu melaju mulus dari fase grup lewat aksi menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.

Memasuki fase gugur, Indonesia secara berurutan mengalahkan Hong Kong di perempat final, dan Korea Selatan di semifinal.

Partai puncak, Indonesia bertemu negara Eropa yang punya kekuatan bulutangkis lumayan mentereng, yakni Denmark.

Pertarungan pun berjalan sengit, sebab pemenangnya harus ditentukan hingga laga ke-5.

Indonesia meraih skor lewat kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan ganda putra lainnya, Angga Pratama/Ricky Karanda.

Sedangkan Denmark mencetak dua skor melalui aksi Viktor Axelsen dan Jan Jorgensen di nomor tunggal putra.

Laga ke-5 yang mana memainkan nomor tunggal putra, Indonesia menurunkan Ihsan Maulana untuk menghadapi Hans-Kristian Vittinghus.

Ihsan Maulana lantas tak berdaya, dibuat lawannya kalah dua set langsung 15-21 dan 7-21.

Indonesia kalah 2-3, sekaligus harus mengakui keunggulan Denmark sebagai peraih medali emas Piala Thomas 2016.


2. Piala Thomas 2022

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting di laga final Piala Thomas 2022. Foto: PBSI

Lolos dari fase grup merupakan pekerjaan yang mudah diselesaikan oleh tim bulutangkis Indonesia di Piala Thomas 2022.

Babak perempat final, Indonesia yang menghadapi China, tampil luar biasa dan meraih kemenangan telak 3-0.

Lawan Jepang di semifinal, Indonesia kembali tampil beringas hingga meraih kemenangan 3-2.

Mengalahkan China dan Jepang yang punya kekuatan beregu putra lumayan, Indonesia dijagokan keluar sebagai juara.

Baca Juga

Apalagi, lawan yang dihadapi di partai puncak adalah India, bukan negara besar dalam pentas bulutangkis internasional.

Meski demikian, Indonesia ternyata malah 'mati kutu', dan menerima kekalahan telak 0-3 dari India.

Secara berurutan, Anthony Ginting, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya, serta Jonatan Christie, dikalahkan pemain-pemain India, Lakshya Sen, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dan Kidambi Srikanth.

Piala ThomasRaketBulutangkis

Berita Terkini