x

3 Serba-serbi Spin Serve, Servis Terlarang yang Buat Heboh Jelang Piala Sudirman

Sabtu, 13 Mei 2023 17:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Ilustrasi bulutangkis dan raket. Foto: Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images.

INDOSPORT.COM - Belum lama ini, topik pembicaraan terkait servis terlarang alias spin serve sedang menjadi topik hangat yang diperbincangkan dunia bulutangkis jelang Piala Sudirman 2023.

Spin serve merupakan isu kontroversial yang mencuat baru-baru ini setelah turnamen Polish Open 2023.

Ada apa sebenarnya? Berikut tiga hal yang perlu diketahui tentang spin serve, yang kemudian dilarang BWF jelang Piala Sudirman 2023.

1. Asal Mula

Tidak ada asap jika tidak ada api. Begitu pula polemik spin serve yang menjadi servis terlarang bagi para pemain berdasarkan aturan BWF.

Spin serve dipercaya berawal dari Polish Open 2023 dan dipopulerkan oleh ganda Jerman, Rasmus Espersen/Marcus Rindshoj.

Baca Juga

Adalah Marcus Rindshoj yang melakukan inovasi dalam melakukan spin serve ini saat bertanding di babak kedua Polish Open 2023 pada bulan Maret.

Namun ada pula yang menyebut servis problematik tersebut pertama dilakukan oleh pemain putra Korea Selatan, Choi Sol-gyu.

Baca Juga

Bahkan, ia disebut-sebut sudah menjajal spin serve saat bermain di turnamen bulutangkis sebelum Polish Open 2023.

Spin serve merupakan metode servis yang dilakukan pemain dengan memelintir shuttlecok sebelum melakukan pukulan.

Dengan metode ini, shuttlecock diharapkan berputar dengan tidak teratur dan pada akhirnya sulit dikembalikan oleh lawan. 

Baca Juga

1. 2. Respons Publik dan Pemain

Ilustrasi bulutangkis dan raket. Foto: Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images.

Bicara soal spin serve dengan teknik memelintir shuttlecock ini pun menjadi polemik berkepanjangan, lantaran tidak sedikit yang menganggapnya merugikan.

Berdasarkan penelusuran dan investigasi dari BWF, spin serve ini punya kemiripan dengan servis sidek yang sudah terlebih dahulu dilarang.

Sejumlah umpan balik dari para penggiat maupun penggemar bulutangkis pun membuat spin serve ini menjadi isu besar yang harus ditangani BWF.

Meski disebut inovasi sekali pun, banyak yang merasa bahwa spin serve akan berdampak buruk bagi permainan.

Lantas bagaimana dengan para pemain? Sejumlah pebulutangkis dunia memiliki respons yang cukup beragam terkait isu spin serve ini.

Baca Juga

Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty misalnya. Pasangan ganda India ini bahkan sedang memelajari teknik tersebut.

“Kami telah mencoba ini (spin serve) tapi kesulitan melakukannya,” ungkap Satwiksairaj Rankireddy kepada PTI dari Hyderabad, dilansir Times of India.

Baca Juga

Sementara itu, pelatih ganda India, Arun Wisnu, sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa servis ini bakal dilarang BWF.

Akan tetapi, pada saat mengatakan hal tersebut ia juga memiliki niat untuk melatih para pemainnya melakukan servis terlarang tersebut.

Belum lama ini, Gronya Somerville juga angkat bicara. Tidak pro atau kontra, ia hanya memaparkan bahwa ada banyak pemain yang melatih spin serve jelang Piala Sudirman.

Baca Juga

2. Serba-serbi Lainnya

Ilustrasi bulutangkis dan raket. Foto: Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images.

Menyaksikan sejumlah rekannya ternyata sudah memelajari spin serve, Gronya Somerville pun tidak dapat berkomentar banyak.

Ia hanya bertanya-tanya apa yang akan dilakukan para pemain tersebut setelah BWF melarang spin serve di Piala Sudirman 2023.

“Kembali ke servis biasanya,” ujarnya dalam unggahan Insta Story yang dilihat INDOSPORT pada Sabtu (13/05/23).

3. Sikap BWF

Ya, BWF memang sudah melarang penggunaan spin serve sampai 29 Mei 2023, yang selama kurun waktu tersebut terdapat agenda Piala Sudirman dan Malaysia Masters.

Dalam pernyataannya, BWF melalui presiden federasi yakni Poul-Erik Hoyer, mengatakan bahwa isu terkait spin serve ini akan ditinjau kembali selepas tanggal 29 Mei 2023 tersebut.

Selain itu, BWF juga memiliki dasar yang kuat bahwa spin serve tidak jauh berbeda dengan sidek serve, yang notabene sama-sama merugikan lawan.

"Kami mengamati bahwa spin serve ini memiliki banyak karakteristik yang sama dengan sidek serve yang sudah dilarang," tulis BWF dalam keterangan resminya.

Turnamen Piala Sudirman sendiri akan dimulai pada 14 Mei besok dan berakhir pada 21 Mei 2023 di Suzhou, China.

Sementara itu, Malaysia Masters menyusul setelahnya pada 23 Mei hingga 29 Mei 2023, dan bakal digelar di Kuala Lumpur.

Meski sempat viral, sayangnya spin serve yang mendadak populer ini tidak akan terlihat di dua ajang tersebut dan mereka yang sudah memelajarinya pun harus gigit jari.

Sumber: times of india, bwf, instagram gronya somerville

BWFPiala SudirmanGronya SomervilleBulutangkisSatwiksairaj Rankireddy/Chirag ShettyBerita BulutangkisMalaysia Masters

Berita Terkini