x

Mengenang Ganasnya Tunggal Putra Indonesia Era 1990-an, Rival Terberat adalah Teman Sendiri

Kamis, 23 November 2023 15:53 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Mantan juara dunia bulutangkis, Hariyanto Arbi mengenang kejayaan tunggal putra Indonesia era 1990-an.

INDOSPORT.COM - Mengenang ganasnya tunggal putra Indonesia era 1990-an. Hariyanto Arbi memiliki rival terberat justru dari sesama atlet Pelatnas, siapa lagi kalau bukan Ardy B. Wiranata dkk.

Diketahui, Indonesia pernah berjaya di sektor tunggal putra era 1990-an. Salah satu yang paling menonjol dan turut menorehkan banyak gelar adalah Hariyanto Arbi.

Baca Juga

Hariyanto Arbi adalah peraih medali emas World Cup 1994 dan Kejuaraan Dunia 1995, kemudian meraih empat medali emas Piala Thomas edisi 1994, 1996, 1998, dan 2000.

Bahkan, ada satu julukan yang sampai kini masih melekat pada sosok Hariyanto Arbi, yakni pemilik Smash 100 Watt. Rupanya, ada cerita unik di balik panggilan tersebut.

Saat berbincang dengan awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Arbi mengaku julukan itu datang dari mulutnya sendiri, menjelang laga kontra Rashid Sidek.

"Kalau smash 100 watt itu awalnya kan ada pertandingan di Malaysia, malamnya waktu itu si Ardy (B. Wiranata) main sama Rashid kalah, terus besoknya saya main lawan dia."

Baca Juga

"Waktu sarapan pagi kita ngobrol-ngobrol. Ardy, smash kamu kok lima watt sih, makanya jadi kalah kan. Saya bilang begitu. Nanti lihat entar malam saya smash seratus watt," kata Arbi.

Rupanya, perbincangan ini didengar oleh awak media, bahwa Hariyanto Arbi berjanji akan mengeluarkan 'Smash 100 Watt' ketika menghadapi Rashid Sidek.

Singkat cerita, Hariyanto Arbi sukses menjegal Rashid Sidek dengan smash-smash yang mematikan. Sejak saat itu, ia mendapat julukan sebagai pemilik Smash 100 Watt.

"Kan memang Rashid kalau di Malaysia susah dikalahkan, dan waktu itu saya menang. Mungkin ada wartawan yang dengar juga, makanya dibilang smash 100 watt," tutur Arbi.

Baca Juga

1. Napak Tilas Kejayaan Tunggal Putra Indonesia

Potret Alan Budikusuma dan Ardy B. Wiranata pada tahun 1992.

Bicara soal bulutangkis sektor tunggal putra era 1990an, Indonesia memiliki banyak talenta berbakat yang dibuktikan dengan banyaknya gelar, baik turnamen individu atau beregu.

Selain Hariyanto Arbi, Indonesia juga kerap mengandalkan Ardy Wiranata, Hendrawan, Alan Budikusuma, hingga Fung Permadi. Ada pula Joko Suprianto dan Bambang Suprianto.

Baca Juga

Alih-alih menyebut Rashid Sidek dkk sebagai rivalnya, Hariyanto Arbi justru menyebutkan bahwa teman-teman sesama Pelatnas adalah rival terberat yang harus ia hadapi.

"Kalau era 1990-an, lawan-lawan terberat ya melawan teman-teman sendiri," blak-blakan Hariyanto Arbi kepada redaksi INDOSPORT.

"Ada Joko, ada Ardy, ada Alan, ada Hendrawan, ada Bambang, terus ada Fung Permadi. Kebanyakan teman sendiri," lanjut pemain yang meraih dua medali emas Asian Games tersebut.

Sementara untuk pemain luar, Hariyanto Arbi menaruh respek pada Sun Jun, tunggal putra asal China, serta Poul-Erik Hoyer Larsen yang kini menjadi presiden BWF.

Baca Juga

"Kalau yang luar, waktu itu ada Sun Jun dari China, Denmark ada Poul-Erik," ungkap Arbi.

Sementara untuk saat ini, persaingan di sektor tunggal putra cukup sengit. Indonesia memang menaruh dua wakil terbaiknya di top 5, yakni Anthony Ginting dan Jonatan Christie.

Namun, keduanya kesulitan setiap kali berhadapan dengan Viktor Axelsen asal Denmark, yang saat ini masih kokoh sebagai tunggal putra terbaik dunia.

Selain itu, ada juga beberapa pemain top seperti Li Shifeng dan Shi Yuqi asal China, Kodai Naraoka asal Jepang, dan Kunlavut Vitidsarn asal Thailand.

Baca Juga
Hariyanto ArbiArdy B WiranataAlan BudikusumaHendrawanRashid SidekIn Depth SportsBulutangkisBerita BulutangkisIndepth

Berita Terkini