3 Alasan Bung Karno Gila Bola
Olahraga khususnya sepakbola oleh Bung Karno dijadikan senjata untuk membangun perekonomian bangsa dan melawan kapitalisme.
Karenanya, pada tahun 1958, Bung Karno berniat membangun gelanggang olahraga. Proyek itu meraup anggaran sebesar US$ 12,5 juta atau Rp 117,6 miliar.
Istana Olahraga (Istora) selesai dibangun pada 21 Mei 1961, Stadion Renang, Stadion Madya, dan dan Stadion Tenis (Desember 1961), Gedung Basket (Juni 1962), serta Stadion Utama (21 Juli 1962).
Kompleks stadion olahraga dibangun selama 2 1/2 tahun, siang dan malam oleh 14 insinyur Indonesia, 12.000 pekerja sipil dan militer bergantian dalam 3 shift.
Yang menarik, Bung Karno sukses membangun stadion sepak bola yang bisa menampung 100.000 orang. Stadion ini termasuk stadion terbesar dan termegah pada jamannya.
Stadion ini menggunakan arsitektur temu gelang (melingkar). Sayang, pada tahun 2007, stadion ini disusutkan kapasitasnya menjadi 80.000.
Bung Karno sendiri mengatakan, “Ya, memberantas kelaparan memang penting, tetapi memberi makan kepada jiwa-jiwa yang telah diinjak-injak (kolonialisme) dengan sesuatu yang dapat membangkitkan kebanggaan mereka—inipun penting.”