Peristiwa Masa Lampau

Johan Cruyff dan Rokok yang Mengantarnya 'Pulang'

Jumat, 25 Maret 2016 14:00 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
 Copyright:

Sebagai seorang pemain, Cruyff merupakan sosok yang paling dihormati setelah memperkenalkan 'Total Football' kepada dunia.

Cruyff memulai debut profesionalnya sebagai pemain bersama Ajax Amsterdam saat usia masih 17 tahun. Berposisi sebagai gelandang serang serba bisa ia berhasil mengantarkan Ajax memenangkan enam gelar Eredivisie dan tiga Piala Eropa.


Ajax Amsterdam merupakan klub pertama sekaligus yang membesarkan karier Cruyff muda. 

Sembilan tahun setelah mendedikasikan kariernya bersama Ajax, Cruyff mulai berkelana menjelajahi kompetisi domestik benua biru Eropa dengan menjadikan Barcelona sebagai pelabuhan pertamanya pada tahun 1973.

Lima tahun mengabdikan diri bersama klub Catalan, Cruyff berperan dalam mengantarkan Barca meraih satu gelar La Liga dan satu trofi Piala Spanyol sebelum akhirnya hijrah ke klub Amerika Serikat, Los Angeles Astecs pada tahun 1979.


Gaya main Cruyff menjadi tonggak gaya permainan sepakbola modern Barcelona.

Cruyff kembali ke Spanyol untuk membela Levate sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke negeri asalnya Belanda untuk kembali ke Ajak Amsterdam pada tahun 1981.

Cruyff kembali mengantarkan klub masa mudanya meraih dua gelar liga secara beruntun pada 1981/82 dan 1982/83 namun ia gagal mendapat perpanjangan kontrak dari klub yang dicintainya itu pada musim berikutnya.

Cruyff akhirnya membelot untuk membela seteru abadi Ajax, Feyenord Rotterdam dan berhasil mengantarkannya meraih gelar liga dan Piala KNVB sebelum akhirnya ia memutuskan untuk gantung sepatu pada tahun 1984.

Tahun 1974 menjadi tahun keemasannya, di mana ia berhasil membawa tim nasional Belanda ke partai final Piala Dunia 1974 di Jerman Barat.

Bersama The Oranye, Cruyff menjelma menjadi pemain terbaik yang bersinar hampir di seluruh pertandingan yang ia lakoni. Total ia telah menyumbangkan 33 gol dari 48 laga untuk negaranya.


Bersama tim nasional Belanda, Cruyff dianggap sebagai pelopor strategi total football khas Belanda.

Tahun 1985, Cruyff mulai menjajaki karier kepelatihan. Ia memulainya dengan kembali ke Ajax Amsterdam pada tahun 1985 sebelum akhirnya sukses mengoleksi 12 trofi sepanjang karier kepelatihannya bersama Ajax dan Barcelona.


Cruyff tercatat sebagai pelatih sukses bersama Barcelona dan Ajax Amsterdam.

Namun dibalik perjalanan karier lapangan hijaunya yang begitu cemerlang, Cruyff memiliki satu titik cela yang dianggap fatal yakni, hobi menghisap tembakau alias merokok.

Kebiasaan yang telah dihentikannya sejak tahun 1991, inilah yang akhirnya mengantarkannya pulang menghadap yang kuasa pada Kamis, 24 Maret 2016 kemarin. Berikut kisah lengkapnya.

259