Johan Cruyff dan Rokok yang Mengantarnya 'Pulang'
Akhir Februari 1991, Cruyff yang saat itu masih menjabat sebagai pelatih Barcelona akhirnya jatuh sakit akibat jantungnya mengalami masalah dan nyaris merenggut nyawanya.
Peraih tiga kali tiga kali penghargaan Ballon d'Or itu pun harus naik meja operasi untuk menjalani serangkaian operasi ganda bypass jantung untuk menyelamatkan nyawanya.
Mario Petit, dokter spesialis yang bertanggung jawab menanganinya saat itu, antara percaya dan tidak mendapatkan Cruyff masih mendapat melanjutkan hidupnya.
Petit mengatakan bahwa Cruyff benar-benar beruntung karena cepat mendapatkan tindakan operasi.
"Cruyff sangat beruntung karena sakit yang ia alami sangat parah, tapi ia tiba tepat pada waktunya untuk mengatasi hal tersebut," ujar dokternya saat itu, Mario Petit.
Petit kemudian dengan tegas memberinya dua syarat mutlak jika Cruyff masih ingin melanjutkan kariernya sebagai pelatih dan tentu saja jika sang legenda itu masih ingin tetap bertahan hidup.
"Pertama, dia harus beristirahat penuh selama dua bulan dan kedua, dia harus berhenti merokok!," tegas Petit kepada Cruyff setelah operasi.
Mendapat peringatan keras dari dokter dan istrinya, Cruyff yang biasanya membandel untuk urusan rokok akhirnya menyerah dan berusaha untuk melupakan cintanya pada rokok.
"Sepakbola telah memberi saya segalanya dalam hidup, tapi tembakau nyaris mengambil semua itu," ujar Cruyff yang mulai tersadar untuk meninggalkan kebiasaannya.
"Pikiran saya kini tertuju pada istri dan anak-anak saya. Mereka orang-orang yang paling menderita. Keluarga harus menjadi prioritas utama untuk sembuh," tekad Cruyff pada waktu itu.
Sejak saat itu, rokok yang biasa akrab di jari dan bibir Cruyff tidak lagi terlihat. Dan sejak saat itu pula, ia lebih sering terlihat menjilat permen lolipop di sela-sela mendampingi timnya bertanding atau pun berlatih.
Cruyff pun melanjutkan hidupnya dan kembali menekuni profesinya sebagai pelatih. Cruyff berhasil memimpin Barcelona untuk meraih gelar juara pada tahun 1992, ketika tendangan bebas Ronald Koeman mengalahkan Sampdoria di Wembley.