Johan Cruyff dan Rokok yang Mengantarnya 'Pulang'
Selasa, 20 Oktober 2015 kembali menjadi salah satu hari yang paling kelam dalam hidup sang legenda sepakbola Belanda setelah dokter memvonis dirinya positif mengidap kanker paru-paru.
Cruyff sadar harapan hidupnya sangatlah tipis. Namun pengalamannya lolos dari maut setelah menjalani pembedahan bypass jantung pada tahun 1991 tidak membuat semangat hidupnya turun.
"Saya sepenuhnya yakin, segala sesuatunya berubah menjadi baik," ujar Cruyff usai mendengar dokter seperti dilansir dari Metro.
Februari 2015, di saat seluruh keluarga dan orang dekatnya semakin mengkhawatirkan dirinya, Cruyff dengan tenang dan tegar menyatakan bahwa dirinya telah menang '2-0 dalam pertandingan' melawan kanker paru-paru dan yakin akhirnya 'akan memenangkannya'.
Cruyff yang telah berhenti dari aktifitas kepelatihan pada tahun 2013, dengan semangat hidupnya terus memberikan sumbangsih dan pemikirannya bagi dunia sepakbola.
Dalam tulisan terahirnya yang dikutip sumber berita Telegraaf, sang pelopor tiki-taka itu bahkan sempat memberikan masukan bagi tim Belanda yang berlaga di babak 16 besar Liga CHampions, PSV Eindhoven pada 21 Maret lalu.
"PSV harusnya lebih memperkuat lini tengah dengan menambah kekuatan pemain bertipikal menyerang yang memiliki kemampuan bertahan," sarannya seperti tertulis dalam situs pribadinya.
5 bulan bertarung melawan kanker Cruyff tak mampu melawan takdir yang telah digariskan Tuhan untuknya. Cruyff meninggal dengan tenang dikelilingi keluarga dan orang-orang terdekatnya di Barcelona, Spanyol pada 24 Maret 2016.
Kepastian meninggalnya Cruyff diketahui melalui situs resmi penyerang ikonik Barcelona dan Ajax tersebut.
"Pada 24 Maret 2016, Johan Cruyff (68) meninggal dengan damai di Barcelona, dikelilingi keluarganya setelah lama berjuang melawan kanker. Dengan penuh kesedihan, kami meminta Anda untuk menghormati privasi keluarga di waktu berkabung ini," demikian pernyataan lewat situs resmi Cruyff.
Selamat jalan sang legenda! Semoga kau tenang di sisi-Nya.