'Untold Story' Lionel Messi, Antara Ejekan dan Pujian
Hari-hari Messi penuh galau, terlebih rekannya di tim muda Newell's Old Boys, Leandro Depetris mendapat panggilan dari AC Milan.
"Saat itu seluruh dunia masih sangat ragu dengan kemampuan Messi. Hal yang paling membuat dunia ragu kepadanya adalah postur tubuhnya yang sangat kecil, di bawah rata-rata pemain muda Eropa, meski secara teknis penguasaan bola tak ada yang meragukannya," ujar sang agen Minguella.
Pihak Messi yang sadar ia terkendala fisik tak mau menyerah begitu saja. Messi dibawa ke dokter untuk mengobati masalah pertumbuhan fisiknya ke klinik endokrinologi yang ditangani oleh Dr Diego Schwartzstein di Rosario Argentina.
Messi dibawa ke dokter, tepatnya pada tanggal 31 Januari 1997 . Sang Dokter sangat mengingat tanggal itu karena bertepatan dengan hari ulang tahunnya, dan ternyata sang dokter juga sudah mengamati Messi karena ia juga pendukung setia Newell Old Boys.
"Ada seorang pria dari pihak klub pernah bercerita kepada saya jika klub (Newell Old Boys) punya pemain muda hebat nan brilian, namun punya masalah soal fisik. Dan mereka meminta saya untuk membantu,” ucap sang dokter.
Messi kala yang kala itu berusia sembilan tahun punya tinggi badan hanya 1,27 meter, lebih kecil dari tinggi rata-rata anak seusianya.
Dr. Schwartzstein kemudian melakukan beberapa tes dan diagnose. Hasilnya, ukuran tubuh Messi yang kecil disebabkan ia kekurangan hormon pertumbuhan. Kasus itu bukan masalah genetika atau keturunan sehingga masih bisa diobati.
"Soal penyakit ini, terjadi antara satu kasus untuk sekitar 20.000 angka kelahiran. Ini penyakit langka," kata Dr. Schwartzstein.
Sang dokter lalu memberi beberapa resep untuk Messi dan suntikan peningkat hormon yang harus disuntikkan setiap hari.
Messi bahkan harus diri menyuntikkan sendiri obat peningkat hormon itu sendirian, satu hal yang sangat berani dilakukan oleh anak berusia sembilan tahun. Menurut Dr. Schwartzstein suntikan yang dilakukan Messi lumayan sakit.
Messi bahkan sering membawa alat medis ke sekolah atau saat ia bermain ke rumah temannya. Tak jarang Messi harus absen latihan bola karena kesakitan usai melakukan suntikan.
Masalah Messi belum berhenti di situ. Biaya yang dilakukan untuk pengobatan suntik hormon ini terbilang tak murah. Perbulan ayah Messi harus gelontorkan biaya 1.000 euro perbulan atau setara dengan 14 juta rupiah.
Awal-awal pengobatan tak terlalu membebani karena masih ter-cover asuransi. Namun ketika Argentina sedang dilanda krisis ekonomi 1999, asuransi tak lagi membantu pengobatan Messi.
Pihak klub tempat Messi bernaung Newell Old Boys sempat berjanji membantu pembayaran pengobatan.
Namun tetap saja pihak keluarga terbebani. Sang ayah Jorge Messi mulai frustasi karena pihak klub tak sepenuhnya membantu.
Saking frustasi, sang ayah sempat mencari bantuan dengan membawa Messi untuk pindah ke klub lainnya River Plate di Buenos Aires, namun upaya ini gagal.
Asa untuk Messi meniti karier di sepakbola mulai datang saat sang agen Minguella kembali menghubungi pihak Barca dan gayung pun bersambut. Messi boleh bergabung dengan harapan Barcelona juga membantu pembiayaan medis.
Tapi langkah ini tak mulus begitu saja. Sesuai aturan FIFA pihak keluarga harus ikut dengannya, dan ayahnya juga harus mendapat pekerjaan yang mencukupi di Spanyol.
Singkatnya, Messi boleh bergabung di akademi, namun Sang Ayah ternyata tak ingin Messi tinggal di asrama La Masia. Ia bersikeras agar Messi tinggal dengannya, di rumah sewaan dekat dengan Camp Nou.
"Dia (Messi) mengatakan dia harus tinggal bersama keluarganya," kata Joan Gaspart, presiden Barca kala itu.
"Tapi rumah sewa malah dibayar oleh Barcelona. Tentunya hal ini tidak normal. Karena kami memiliki La Masia yang memiliki asrama. Saat itu kita sempat katakan 'Tidak' kepada Messi,” ucap Gaspart.
Penolakan sang presiden terkikis oleh keinginan kuat sang direktur teknis Carles Rexach. Gaspart tak habis pikir Rexach sangat ngotot agar anak muda kecil ini bergabung. Rexach terkenal sebagai pemantau pemain muda yang jeli.
"Presiden, kita tidak bisa kehilangan pemain ini. Kita perlu membuat pengecualian untuknya. Aku banyak melihat hal fantastis ketika dia (Messi) bermain yang belum pernah saya lihat sebelumnya," demikian ucapan Rexach meyakinkan Gaspart.