Peru vs Argentina 1964: Kebrutalan Aparat di Lapangan Sepakbola
Hari itu menjadi hari penting bagi seluruh penduduk Peru. Meski berhadapan dengan tim besar macam Argentina, optimisme terekam dalam pembicaraan para fans demi tampil di babak utama Olimpiade 1964, di Tokyo, Jepang. Peru hanya butuh hasil seri untuk mendapatkan tiket ke Jepang.
53 ribu orang memadati Estadio Nacional di kota Lima, Peru, yang menjadi lokasi pertandingan. Suasana memanas karena tuan rumah tertinggal 1-0 hingga ujung waktu normal pertandingan.
Para suporter Peru terus memberikan dukungan. Stadion bergemuruh untuk memacu semangat para pemain. Enam menit jelang laga berakhir, Peru berhasil mencetak gol penyama. Namun wasit asal Uruguay, Angel Eduardo Pazos, menganulirnya.
Keputusan itu dianggap sebagai upaya menjegal tim kesayangan di Olimpiade. Penonton berang. Seorang suporter dari provinsi Callao yang dikenal dengan Negro Bomba, berlari kencang memasuki lapangan untuk memprotes keputusan wasit.

Negro Bomba dihalangi wasit saat hendak menyampaikan protes.
Tinggal selangkah lagi dihadapan wasit, polisi mencekalnya. Setengah lusin polisi lainnya datang memburu sambil mengacungkan pentungan.
Pukulan bertubi-bertubi. Negro Bomba tumbang. Terkapar.