Peru vs Argentina 1964: Kebrutalan Aparat di Lapangan Sepakbola
Reaksi berlebihan aparat keamanan membuat para suporter semakin beringas. Mereka mulai beranjak untuk bergerak memberi balasan pada polisi, namun sebelum memasuki lapangan, gas air mata ditembakkan.
Bukannya meredakan suasana, tindakan polisi justru membuat keadaan semakin ricuh. Kepanikan semakin memuncak. Para penonton langsung mundur dan mencari jalan keluar. Mereka berdesakan, saling dorong, hingga ada yang jatuh dan terinjak-injak.
"Kami berusaha keluar, tapi pintu terkunci. Kami berbalik dan memanjat dinding stadion. Tapi gas air mata membuat kami tak tahan dan mencari jalan keluar lain," kata Jose Salah, seorang suporter timnas Peru yang saat itu berada di Stadion.
Tak cuma penonton, para pemain dan offisial lapangan juga tak dapat meninggalkan lapangan. Pesepakbola legendaris Peru, Hector Chumpitaz yang saat itu tampil di lapangan mengatakan mereka terjebak di ruang ganti selama dua jam.
"Kami terjebak di ruang ganti. Seseorang keluar melihat keadaan, lalu bilang dua orang meninggal. Orang lain bilang ada banyak yang meninggal," terang Chumpitaz.