Torabika Soccer Championship 2016

Koreksi Insiden di SUGBK, Menuju Sepakbola Damai

Minggu, 26 Juni 2016 15:45 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:
Api Dilawan Api

Kejadian yang terjadi di SUGBK disinyalir menjadi sebuah upaya 'pembalasan' dari The Jakmania atas tewasnya Muhamad Fahreza, salah satu anggota mereka. Fahrez tewas usai diduga mengalami penganiayaan, usai laga Persija Jakarta kontra Persela Lamongan.

Pada laga sebelumnya saat menjamu PS TNI, bahkan para The Jakmania sempat membuat koreografi yang sedikit 'mencolek' aparat kepolisian. Mereka meminta pertanggungjawaban dari polisi atas tewasnya Fahrez.

Tidak hanya itu, sayup - sayup terdengar teriakan "pembunuh" dari sebagian The Jakmania. Ini merupakan riak awal dari proses merebaknya aksi vandal yang dilakukan The Jakmania.

Insideng yang terjadi Jumat (25/06) malam merupakan langkah selanjutnya dari para penggila Persija Jakarta ini. Tak puas dengan penanganan kasus Fahreza ditambah dengan situasi tertinggal adalah bumbu sedap bagi sajian kekerasan.

Namun yang disayangkan dari kejadian ini adalah fenomena rimba yang acap terjadi di masyarakat kita. Membalas kekerasan dengan kekerasan adalah pilihan instan berbalut heroisme semu.

Tak ayal tidak ada yang terselamatkan dari kejadian ini. Korban malah bertambah dengan akar mula kekerasan baru, sementara efek dari kekerasan lama belum juga sembuh.

788