Kisah Adam Alis 'Si Madun', Penyuka Jengkol yang Rela Tak Kuliah Demi Sepakbola
INDOSPORT: Seperti apa dukungan dari keluarga hingga bisa seperti sekarang ini?
Adam Alis: Orang tua saya selalu setia mendukung di mana pun saya bermain. Kalau kebetulan bertanding di sekitar Jakarta mereka pasti datang dan mendukung langsung. Mereka juga kadang memberikan penilaian dan masukan.
INDOSPORT: Siapa pelatih yang menurut paling berperan membangun karakter bermain di lapangan?
Adam Alis: Menurut saya coach Aji Santoso waktu di Timnas U-23. Dia bisa memberikan sesuatu yang beda, dari saya yang belum apa-apa tetapi dia terus memberikan kepercayaan kepada saya.
INDOSPORT: Bagaimana dengan sosok Alfred Riedl ketika berkesempatan dipanggil ke seleksi timnas dan menjalani laga lawan Malaysia?
Adam Alis: Coach Alfred Riedl itu benar-benar disiplin. Kalau terlambat sedikit saja mukanya langsung berubah. Makanya sebelum latihan kita sudah di berada lapangan beberapa saat.
INDOSPORT: Siapa pemain yang bisa membuat Anda bermain nyaman dan lepas?
Adam Alis: Kalau rekan di lapangan tengah menurut saya Evan Dimas. Saya bisa bermain nyaman, dan bisa dengan cepat membangun kerja sama dengannya.
INDOSPORT: Pemain dan klub idola, nasional maupun luar negeri?
Adam Alis : Idola saya untuk di Indonesia itu Ahmad Bustomi kalau pemain luar saya suka Luca Modric. Untuk klub di Tanah Air yang pasti Persija Jakarta, karena itu kota kelahiran, kemudian punya basis suporter yang besar. Kalau di luar negeri saya favoritkan Inter Milan, Internisti nih (seraya tertawa).