Cita-Cita Kurniawan Dwi Yulianto Dobrak PSSI di Hari Pahlawan
INDOSPORT: Bisa ceritakan pengalaman saat dulu merumput di Italia dan Primavera?
Kurniawan: Saat dulu di sampdoria Primavera, kita memang diajarakna betul bagaimana menajadi seorang pesepakbola profesional. Di sana para pemain tahu posisinya, kewajibannya, kapan mereka harus latihan, kapan waktu istirahat, dan mereka benar-benar paham sebagai pesepakbola mereka akan dihargai mahal kalau tampil selalu bagus.
INDOSPORT: Kalau jadi ketua PSSI, bagaimana cara Anda mensejahtrakan kehidupan pesepakbola Indonesia?
Kurniawan: Asosiasi pemain harus buat MOU dengan federasi atau operator, bikin standarisasi kontrak dan mereka bisa lapor ke asosiasi. Asosiasi pelatih juga harus aktif, mereka juga harus punya advokasi dan segala macam.
Yang kedua melihat iklim sepakbola tapi harus ada sistem salary cap. Percuma mereka dibayar di awal kontrak tapi gak digaji lagi. semua pengaturan kontrak harus sama. Yang terjadi saat ini, pemain justru membutuhkan klub. Saya ingin paradigma itu dibalik, saya ingin para pemain itu dididik oleh asisoasi kalau mereka itu punya value. Pemain itu harus kompak dan mengerti kalau mereka punya nilai.
INDOSPORT: Bagaimana Anda bangkit dari ketepurukan dengan masalah di masa lalu?
Kurniawan: Saat itu namanya anak muda, sejak kelas 3 SMP saya sudah tinggal di mes dan bergaul dengan lingkungan sepakbola. Tapi saya merasa perlu untuk meluaskan pergaulan dengan siapapun, namun justru efek-efek negatif terebut terbawa, saat semua orang menghujat ya saya juga tidak bisa apa-apa.
Ibu saya selalu bilang bungkam mereka dengan prestasi, ternyata itu obat saya untuk bangkit, dan terbukti sejak saya bergabung dengan PSM dan kemudian kembali ke Timnas, hujatan-hujatan itu berhenti. Sekarang saya berpikir nakal itu wajar, buat pemain muda boleh nakal tapi pintar.
Tapi sebandel bandelnya saya, saya tidak pernah meninggalkan latihan. Boleh ditanya saya cukup betanggung jawab, tapi itu pembelajaran hidup saya. Bisa memberitahu adik adik saya sekarang kalau hal-hal negatif seperti itu sudah di luar kepala dan gak ada untungnya.