93 Tahun Persis Solo: Kaya Sejarah Hingga Tempati Stadion Termegah di Indonesia

Selasa, 8 November 2016 13:49 WIB
Editor: Gerry Anugrah Putra
 Copyright:
Tempati Stadion Sriwedari, Stadion Pertama di Indonesia untuk Pribumi

Tahun 1932, Sri Susuhunan Pakubuwono X dari Keraton Surakarta ingin membangun stadion yang nantinya bisa gunakan oleh kerabat keraton dan juga pribumi. Kondisi sepakbola di Kota Solo saat itu cukup memprihatinkan. Pribumi hanya bisa bermain sepakbola di Alun-alun Kido tanpa alas kaki.

Melihat perlakuan yang tidak adil tersebut membuat R.M.T Wongsanegoro mengusulkan kepada Raja Keraton Surakarta untuk membangun stadion yang dikhususkan menampung kebutuhan olahraga para pribumi.

Sang Raja langsung setuju, orang nomor satu yang terkenal sangat menaruh perhatian terhadap sepakbola ini memberikan lokasi di Kebun Suwung (Kelurahan Sriwedari). Perencana stadion dipercayakan kepada Mr. Zeylman dengan menghabiskan biaya sebesar 30.000 gulden, dan pelaksa pembangunan sendiri dilakukan oleh R. Ng. Tjondrodiprojo beserta 100 pekerjanya selama 8 bulan. 

Stadion yang berbentuk oval dan dilengkapi dengan trek untuk atletik plus lampu sorot di setiap sudut ini selesai pada tahun 1933. Stadion Sriwedari merupakan stadion paling megah yang dibangun oleh pribumi pada masannya. PSSI langsung menjadikan Kota Solo sebagai tuan rumah Kompetisi PSSI tahun 1934. Ketua Umum Ir. Soeratin Soesrosoegondo secara langsung membuka kompetisi yang dipusatkan di Stadon Sriwedari.

Persis pun mendapat keistimewaan untuk bisa menempati Stadion Sriwedari. Namun, pada awal Stadion Sriwedari tersebut berdiri, Persis harus membagi tempat untuk bond Belanda di Kota Solo, yakni Voetbal Bond Soerakarta. 

Tapi, pada akhirnya Persis menjadi tim yang menempati Sriwedari secara menyeluruh sejak tahun 1950, saat induk sepakbola buatan Belanda membubarkan diri. Dengan bubarnya Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU), maka PSSI pun menjadi induk satu-satunya sepakbola di Indonesia. 

534