5 Stadion Angker yang Jadi Kuburan Indonesia di Piala AFF
Tim Nasional Indonesia mengawali Piala AFF 1998 denga mulus, di mana tim asuhan Rusdy Bahalwan mencatat poin penuh usai mengalahkan Filipina 3-0 dan Myanmar 6-2. Namun pada laga pamungkas Grup A, Timnas Garuda mencatat kekalahan 2-3 dari Thailand, di mana laga kini lebih dikenal dengan insiden "Sepakbola Gajah".
Mimpi buruk Indonesia di Stadion Thong Nhat bermula ketika berhadapan dengan Thailand, pada 31 Agustus 1998. Mursyid Effendi mencetak gol bunuh diri pada menit ke-90 ketika kedudukan Indonesia melawan Thailand sama kuat 2-2.
Indonesia sebenarnya unggul terlebih dulu melalui gol Miro Baldo Bento, namun bisa disamakan Thailand melalui gol Kritsada Piandit. Begitu pula ketika Aji Santoso kembali membawa Merah Putih unggul 2-1, lagi-lagi tim Gajah Putih manpu menyamakan kedudukan melalui Therdsak Chairman.
Namun, tiba-tiba Mursyid Effendi melakukan gol bunuh diri pada penghujung laga, yang membuat publik sepakbola Tanah Air bertanya-tanya. Ternyata Indonesia sengaja mengalah agar tidak bertemu tuan rumah Vietnam pada babak semifinal.
Sayang, sikap tidak terpuji Indonesia pada laga melawan Thailand tampaknya membawa kutukan kepada Widodo Cahyono Putro cs. Alih-alih menghindari Vietnam, dan Indonesia malah menelan kekalahan dari Singapura, dianggap sedikit lebih lemah.
Indonesia secara mengejutkan tertinggal 0-2 dari Singapura dalam 30 menit pertama. Rafi Ali dan Nazri Nasir membawa Singa Air Mancur unggul dua gol terlebih dulu sebelum Miro Baldo Bento menyamakan kedudukan, dan menutup laga dengan skor keunggulan 2-1 untuk Singapura.
Indonesia pun harus puas finish di posisi ketiga setelah mengalahkan Thailand pada perebutan tempat ketiga. Indonesia menang melalui adu penalti setelah bermain imbang 3-3 atas Thailand.
Kendati demikian, enam tahun berselang, Indonesia kembali menginjakkan kakinya di Ho Chi Minh City. Kali ini, Indonesia berusaha menghapus kutukan Stadion Thong Nhat setelah membuka laga Piala AFF 2004 dengan kemenangan 6-0 atas Laos.
Tapi, pada laga kedua, Indonesia harus puas bermain imbang 0-0 dengan Singapura di Stadion Thong Nhat. Hasil minor itu kembali membuat keangkeran Stadion Thong Nhat menghantui pasukan Peter White ketika berhadapan tuan rumah Vietnam pada laga ketiga.
Beruntung, pertandingan melawan Vietnam bergeser ke Stadion Nasional My Dinh di Hanoi. Indonesia pun langsung dinaungi Dewi Fortuna, dan mengalahkan sang tuan rumah 0-3, berkat gol dari Muhammad Mauli Lessy, Boaz Solossa, dan Ilham Jaya Kesuma.
Dan, puncaknya Indonesia pesta gol ketika melawan Kamboja pada laga terakhir pada Grup A Piala AFF 2004. Indonesia menang 8-0, hasil sumbangan hattrick Ilham, dua gol Elie Aiboy dan Kurniawan Dwi Yulianto, serta satu gol Ortizan Solossa.