5 Stadion Angker yang Jadi Kuburan Indonesia di Piala AFF
Bermain di Stadion Jurong, Singapura, Tim Nasional Indonesia mengukir start mulus pada Piala AFF 1996. Dari empat laga, Timnas Garuda mengalahkan Laos 5-1, Kamboja 3-0, Myanmar 6-1, dan menahan imbang Vietnam 1-1.
Namun ketika lolos ke babak semifinal, pertandingan dimainkan di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, awan hitam menghampiri tim yang dikapteni Fakhri Husaini tersebut. Indonesia, yang tampil garang di fase grup, tiba-tiba tumpul ketika berhadapan dengan Malaysia pada babak semifinal.
Indonesia dihajar Malaysia 1-3. Tiga gol Malaysia disumbangkan oleh Sanbagamaran, Rusdee Sulong, dan Shamsurin Abdul Rahman. Sementara gol semata wayang Timnas Garuda berasal dari gol bunuh diri pemain lawan, Azmil Azali.
Gagal menembus partai pamungkas, Indonesia berpeluang mendapatkan posisi tiga besar dengan melawan Vietnam. Sayang, Stadion Nasional, Kallang, di Singapura tampaknya bukan tempat cocok bagi Indonesia, setelah mereka takluk dari Vietnam dengan skor tipis 2-3.
Delapan tahun berselang, Indonesia kembali merumput di Stadion Nasional, Kallang untuk leg kedua final Piala AFF 2004. Bermodalkan kekalahan 1-3 pada leg pertama di Jakarta, Indonesia wajib minimal menang 0-3 di stadion kebanggaan Singapura tersebut.
Sayang, harapan Indonesia untuk merengkuh gelar juara kembali sirna ketika Singapura langsung unggul 1-0, ketika laga baru berjalan enam menit. Lalu Agu Casmir menambah keunggulan The Lions menjadi 2-0 pada menit ke-41, sebelum Indonesia memperkecil kedudukan menjadi 2-1 pada menit ke-77 melalui gol Elie Aiboy.
Nasib sial Indonesia di Stadion Nasional, Kallang, berlanjut pada Piala AFF 2007. Kali ini, ketidak cocokan Timnas Garuda dengan stadion yang berkapasitas 55 ribu penonton itu menyebabkan tim arahan Peter White gagal lolos ke babak semifinal, alias tersingkir di fase grup.
Hasil itu jelas memalukan karena sebelumnya Indonesia selalu lolos ke final pada tiga perhelatan terakhir Piala AFF. Bermain di Stadion Nasional, Kallang, Indonesia hanya mencatat satu kemenangan dan dua hasil imbang.
Indonesia mengawali laga fase grup Piala AFF 2007 dengan kemenangan 3-1 atas Laos. Namun pada dua laga terakhir, Indonesia bermain imbang 1-1 dengan Vietnam dan imbang 2-2 dengan tuan rumah Singapura.
Sebenarnya, perolehan poin pada klasemen akhir antara Indonesia, Singapura, dan Vietnam sama-sama mengoleksi lima poin. Tapi Ponaryo Astaman cs kalah dalam jumlah selisih gol, sehingga menyebabkan mereka harus pulang lebih awal.
Usai Piala AFF 2007, Stadion Nasional di Singapura telah dirubuhkan dan pemerintah setempat membangun stadion lebih megah nan modern di tempat yang sama. Namun stadion baru yang memiliki fasilitas atap yang bisa menutup itu tetap diberi nama Stadion Nasional.