Boaz Solossa, Patah Kaleng, dan Jaminan Bakat Papua untuk Indonesia
Giliran generasi Aples Tecuari, Chris Yarangga, dan Alexander Pulalo mewarnai sepakbola di pertengahan 1990-an. Keduanya tergabung dalam proyek ambisius dari PSSI yang bertekat menelurkan prestasi lewat pembinaan usia muda.
Aples, Chris, dan Alex masuk dalam rombongan 20 orang pemuda yangb dikirim ke Italia lewat program Primavera. Aples merupakan salah satu stopper paling disegani di Indonesia. Chris merupakan seorang pemain gelandang bertahan yang cukup sukses bersama Persipura.
Aples Tecuari (nomor 13) menjadi salah satu pemain Papua yang mengilap bersama Timnas Primavera.Ketiganya menjadi jaminan melimpahnya bakat asal timur di kancah persepakbolaan nasional. Belum lagi nama Eduard Ivakdalam atau pun Rony Wabia yang menjadi garansi kualitas teknis dan sosok bertenaga.
Para pemain Papua ini juga sempat keluar-masuk Timnas Indonesia pada eranya. Bahkan, Rony Wabia sempat membuat sebuah gol atraktif melalui sepakan pojoknya di Piala Asia 1996.
Para pemain ini seakan menjadi jembatan emas bagi para junior mereka untuk berkarier lebih jauh di sepakbola nasional. Keberadaan mereka akan menjadi cikal bakal para pemain muda Papua macam Ortizan Solossa, Boaz Solossa, Christian Worabay, Elie Aiboy, Erol Iba, dan Oktovianus Maniani.