Mengendus Kepercayaan Lokal dalam Sepakbola Nasional

Selasa, 20 Desember 2016 18:14 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:

Bismillahirrahmanirrahim
'Auzubilla minannar arrim
mufaiza hatal ya rasulullah iza kital maut
mim kepalaku, bahuku nun
pusatku dal
kakiku alam tubuhku
aku kasih Allah

Rima tersebut merupakan salah satu rapal yang diyakini bisa memberikan kekuatan pada tendangan sepakbola. Rapalan tersebut disadur dalam sebuah buku berjudul Puisi Mantra, buah karya Abdul Jalil.

Rapalan merupakan salah satu bagian dari keyakinan tradisional masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tidak bisa lepas dari keberagaman suku bangsa yang dimiliki oleh Indonesia.

Sebagai bangsa yang terdiri dari ribuan tradisi yang tersebar di seluruh wilayahnya, Indonesia memiliki riwayat keyakinan dan kepercayaan lokal yang beragam. Kepercayaan ini kemudian menelisik dalam setiap sendi kehidupan masyarakat, tak terkecuali dalam olahraga.

Sepakbola sebagai salah satu olahraga yang cukup populer di Tanah Air pun tak lepas dari keberadaan keyakinan tradisional tersebut. Meski sebagian kalangan menganggap bahwa hal ini merupakan bagian dari mitos, namun tak dipungkiri bahwa keberadaannya dekat dengan kita.

Dalam sebuah obrolan ringan salah satu pemain Persija Jakarta di era 1970-an pun sempat bertutur bahwa rekannya menjadi salah satu pengguna kepercayaan tradisional ini. Pemain tersebut menceritakan bahwa rekannya acap kali memasuki stadion dengan melewati jendela.

Hal ini diakuinya sebagai salah satu upaya untuk bisa mendapatkan hasil baik dalam sebuah latihan ataupun pertandingan. Inilah yang menjadi salah satu tutur para pendukung lokal dalam pembicaraan mereka di luar pertandingan. 

Bagaimana jejak hal mistis dalam sepakbola nasional? Berikut ulasan dari INDOSPORT;

528