Raut muka sendu mengiringi langkah gontai Aji Santoso ketika hendak memasuki lorong masuk ruang ganti usai pertandingan melawan Perseru Serui. Pelatih Arema FC itu tampak lemas memandang dengan tatapan kosong ke arah langit, tepat setelah Annas Aprilianto, wasit yang memimpin laga, meniupkan peluit panjang tanda skor 0-0 menjadi hasil akhir.
Dengan setengah memaksakan senyum di pipinya, Aji menyalami satu per satu pemainnya yang juga berjalan tak bersemangat. Ketika berjalan beriringan dengan pemainnya, terdengar hujatan dan cercaan dari ratusan suporter di Tribun VIP.
Aji sesekali menatap, melemparkan senyum dan tak berani memandang ke arah para Aremania yang memanjat pagar pembatas.
Keriuhan juga menggema di sektor timur dan selatan Stadion Gajayana, yang lantang meneriakkan "Aji Out" melalui suara mereka.
"Ya, saya kira ini sebuah hal yang wajar kalau Aremania kecewa. Kami bermain di kandang dan tidak menang," Aji Santoso menerangkan dengan suara serak terbata-bata di ruang konferensi pers.
|
Baca Juga: |
|---|
Pelatih yang pernah menangani Timnas U-23 di SEA Games Singapura 2015 lalu itu menambahkan, jika memang ada banyak faktor yang membuat Arema berada pada penurunan grafik sepanjang 10 pekan berjalannya kompetisi Liga 1 musim ini.
"Memang ada beberapa permasalahan di tim ini, yang tidak bisa saya sebutkan," ujarnya.
"Bagaimana tim ini dulunya bagus (di pramusim), tapi mengalami penurunan performa di kompetisi," eks pembesut Persela Lamongan itu menambahkan.
Meski dihujani berbagai kritikan, namun Aji tetap meminta publik sepakbola di Malang Raya untuk lebih memahami kondisi yang menimpa Arema.
"Tapi para pemain sudah berjuang sekuat tenaga, dengan salah satunya memang kami kurang beruntung juga (saat ditahan imbang 0-0 oleh Perseru Serui)," tutupnya.