Penangguhan sementara regulasi pemain U-23 di Gojek Traveloka Liga 1 yang dilakukan PSSI, membuat manajemen Semen Padang bimbang dalam menyusun rencana transfer tim jelang putaran kedua nanti.
Semen Padang saat menghadapi Persiba Balikpapan.Sebelum adanya penangguhan regulasi yang dilakukan PSSI, Kabau Sirah sebenarnya sudah membuat beberapa rencana transfer. Salah satu target utamanya adalah mengincar pemain muda U-23 untuk menambal kelemahan tim yang sepanjang pekan ke-11 Liga 1 terlihat cukup lemah dari sisi pemain muda.
Semen Padang saat menghadapi Persiba Balikpapan.Rencana tersebut kemudian menjadi tidak jalan, karena PSSI melalui operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak lagi melakukan penangguhan regulasi pemain muda. Lebih repotnya lagi, penangguhan tidak sampai kompetisi usai, melainkan hanya dari pekan ke-12 sampai 30 Agustus mendatang.
|
Baca Juga: |
|---|
Manajer Semen Padang, Win Bernardino menyatakan, ditangguhkannya regulasi pemain U-23 membuat manajemen cukup kebingungan untuk menysusun rencana transfer.
Win mengakui, secara jangka pendek regulasi ini dinilainya cukup menguntungkan Kabau Sirah karena dengan demikian, Nilmaizar selaku pelatih akan bisa menurunkan tim terbaiknya dari awal pertandingan. Meski begitu, perubahan regulasi di tengah berjalannya sebuah kompetisi tidak baik untuk manejerial klub dalam melakukan transfer pemain, seharusnya aturan yang dibuat untuk jangka panjang.
"Sebenarnya aturan ini menguntungkan kami, pelatih bisa memaikan skema maksimal yang diinginkan sejak menit awal, namun kami dari manajemen membangun tim kan bukan pekerjaan yang mudah, kami berencana merekrut pemain muda saat jendela transfer. Namun apakah nanti bisa dijamin aturan tidak akan berganti lagi," ujar Win.
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar.Untuk itu, Win berharap baik PSSI maupun PT LIB bisa membuat aturan jangka panjang yang tidak lagi bisa diubah saat kompetisi tengah berlangsung.
"Ini liga profesional yang harus ada regulasi baku. Kalau memang slot pemain U-23 sudah ada, harusnya aturan ini terus diberlakukan, setidaknya memberikan jam terbang dan pengalaman bagi pemain muda lainnya. Keputusan ini tentu harus dipertanyakan lagi," tutupnya.