Hanya Penyakit Langka yang Bisa Benamkan Impian Pesepakbola Mungil Ini

Kamis, 23 November 2017 16:00 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

Beberapa masyarakat Tanah Air saat ini tengah berduka. Mengapa? Hal tersebut dikarenakan meninggalnya seorang bayi mungil bernama Adam Fabumi Kamaludin, yang turut menyita perhatian netizen.

Bayi montok juga juga anak putra pertama dari pasangan Kiagoos Herling Kamaludin (33) dan Ratih Megasari (27) ini meninggal dunia karena sebuah penyakit langka. Terlahir dengan berat badan 3,03 kilogram pada 24 April 2017 lalu, Adam harus meninggalkan kedua orangtuanya terlebih dahulu karena penyakit Dandy Walker Syndrome.

Apa itu Dandy Walker Syndrome? Dilansir dari Kumparan, penyakit tersebut merupakan penyakit kelainan yang nantinya bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Itu disebabkan tidak terbentuknya saluran cairan otak dalam kepala.

Normalnya, setiap manusia memiliki saluran cairan otak yang bernama “Foramen Luschka dan Magendie” tersebut agar cairan tidak menumpuk dan menekan di dalam otak.

Biasanya sekitar 70-80 persen penumpukan cairan dalam otak biasanya berujung pada hidrosefalus, yang mengakibatkan pembesaran volume atau ukuran kepada secara tak wajar akibat melemahnya fungsi otak.

 

Inalillahi wainnailaihirajiun.. telah berpulang anak kami, Adam Fabumi Kamaludin, 22 November 2017 pukul 15.35 dan akan dikebumikan hari ini tgl 23 November 2017 di TPU Jeruk Purut ba'da Dzuhur. • Terima kasih utk seluruh keluarga, teman dan sahabat atas segala doa, support, kasih sayang dan perhatiannya yg tidak pernah putus utk anak kami tercinta. Inshaallah sekarang Adam sudah sembuh total dan ga ngerasain sakit lagi. Dan mungkin sedang main lari2an dengan teman2nya yg sudah berpulang terlebih dahulu di surganya Allah, inshaallah 😊💙 • Terima kasih, Adam, utk seluruh pelajaran yg kamu berikan kpd kami di waktu hampir 7 bulan hidupmu. Terima kasih atas perjuangan dan semangatmu untuk bertahan hidup. Inshaallah Mama papa sudah maksimal merawat dan menjaga kamu sampai dgn hembusan nafasmu yg terakhir.. mama papa sangat cinta sama Adam, tapi Allah jauh lebih cinta sama kamu, nak.. Inshaallah mama papa ikhlas melepas kepergian Adam. Ada perasaan bahagia ngeliat Adam akhirnya bisa tidur dan istirahat dengan tenang sambil tersenyum, MasyaAllah 💙 malem ini bobo terakhir kita b3 ya, Dam, sama papa juga. Nanti kita ketemu lagi di lain kesempatan yaa.. Jemput mama papa di Jannah nanti ya sayang, inshaallah amin.. 💙 Rest in Peace, my angel, my warrior, my son.. Surga menunggumu, Adam anakku sayang. 💙💙💙

A post shared by @ratihmegasari on

Namun ternyata tidak hanya Dandy Walker Syndrome saja, Adam juga mengalami kebocoran jantung atau PDA (Patent Ductus Arteriosus) sebesar 3,5 mm. Kebocoran tersebut merupakan dampak dari penyakit DWS.

Adalah kisah perjuangan Adam dalam memerangi penyakit langka yang membuat dirinya mendapat perhatian dari masyarakat Tanah Air. Banyak di antara mereka merasa simpati dan terharu, dari kisah perjuangan Adam yang dibagikan di akun Instgram yang dibuatkan oleh kedua orangtuanya, @adamfabumi.

 

Pose sexoy sunbathing tadi pagi ☀️☀️☀️ kayanya krn udh mulai sedikit menggendut, six packs aku menuju jadi one pack nih hmmm 🤔 eh eh, alhamdulillah dr mulai semalem kondisiku semakin stabil loohh! Saturasiku juga sempet 100 walaupun emg msh hrs dibantu sedikit oksigen 🎉 doain smg stabil terus yaa om tantee 💪😁 • • Oiya, aku sekalian mau iklanin jual apartmentnya mama papaku yaa! kali aja om tante di sini ada yg minat mau beli unitnya hehehe 😁 lumayan klo kejual aku bisa selangkah lbh dekat utk bisa oprasi jantung, amiin amiinn! Bagi yg minat bisa lgsg hubungi mama via dm yaa ke @ratihmegasari 😁😁 makasih banyak om tantee! Slmt malem mingguan 🎉✌ #salamkenyot #trisomy13 #patausyndrome #littlewarrior

A post shared by Adam Fabumi Kamaludin (@adamfabumi) on

Bicara soal penyakit langka yang diderita oleh anak kecil, banyak pula bocah-bocah mungil di luar sana yang harus mengubur impian mereka untuk melakukan hobi mereka, dalam hal ini sepakbola, karena penyakit langka yang dialaminya.

Bocah-bocah ini memiliki resiko tinggi bila ingin bermain sepakbola, olahraga yang mereka senangi. Bahkan, satu di antaranya meninggal dunia sebelum merasakan bermain sepakbola karena kalah dalam bertarung dengan penyakit langka yang dialaminya.

138