Eksodus Pemain Muda ke Luar Negeri Jadi Polemik, Ini Kata Pandit Sepakbola Indonesia

Sabtu, 9 Desember 2017 11:17 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Agus Dwi Witono
 Copyright:

Tiga pemain muda Indonesia, Evan Dimas, Ilham Udin Armayn, dan Ryuji Utomo telah memutuskan untuk meniti karier ke luar negeri, tepatnya di Liga Malaysia dan Thailand. Dua nama pertama memilih untuk berkostum Selangor FA, sedangkan Ryuji ke PTT Rayong.

Namun, rupanya keputusan tiga pesepakbola muda itu mendapat sedikit sorotan dari Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi. Pimpinan Federasi Sepakbola Indonesia itu sedikit geram dengan proses tersebut, sebelum akhirnya menyadari kalau kepindahan itu dibarengi dengan bayaran tinggi yang diterima para pemain.

© INTERNET
Caption Copyright: INTERNETSupriyono Prima

Melihat keadaan itu, salah satu pengamat atau pandit sepakbola Indonesia, Supriyono Prima menyatakan sah-sah saja jika para pemain muda tersebut memilih hijrah ke luar negeri. Tapi, ada satu hal yang digarisbawahi, yakni mengenai keterlibatan pemain untuk agenda Tim Nasional.

"Profesionalisme dan nasionalisme? Sepakbola sekarang sudah menjadi industri jadi intinya setiap pemain berhak untuk menentukan kub mana yang dia pilih sepanjang tidak mengganggu agenda Timnas," tutur Suproyono kepada INDOSPORT.

"Kalau rugi (tidak dapat izin bergabung ke Timnas) semoga tidak. Tinggal kesepakatan kedua belah pihak (klub dan pemain), jadi ketika suatu saat akan dipanggil Timnas diberi kemudahan, tinggal duduk bareng saja," imbuhnya.

Di sisi lain, tak hanya, Ketum PSSI dan pencinta sepakbola nasional yang mengamati kepindahan tiga pemain muda Indonesia tersebut. Salah satu pelatih Malaysia, Raja Isa menilai perekrutan Evan Dimas maupun Ilham Udin bukanlah didasari pada faktor prestasi semata.

Rupanya Raja Isa memiliki pandangan berbeda soal fenomena tersebut. Mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut melihat kebijakan transfer tersebut, lebih berdasar pada strategi marketing klub-klub Malaysia.

66