Liga Indonesia

Bos MU Kritisi Ketum PSSI yang Larang Pemain Indonesia Berkarier di Luar Negeri

Jumat, 29 Desember 2017 11:25 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Lanjar Wiratri
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Edy Rahmayadi, Ketum PSSI di acara Awarding Night Liga 1 2017 Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Edy Rahmayadi, Ketum PSSI di acara Awarding Night Liga 1 2017

Para pesepakbola Indonesia yang memilih berkarier di luar negeri ternyata membuat Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Edy Rahmayadi geram.

Edy Rahmayadi bahkan menyebut kalau sebaiknya para pesepakbola Indonesia bermain di dalam negeri saja. Sebab, kualitas kompetisi sepakbola Indonesia lebih baik dibanding di luar negeri.

© Instagram/evhandimas
Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn. Copyright: Instagram/evhandimasEvan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn.

Polemik tersebut ternyata mendapat teguran dari Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Dirinya menilai kalau mengurus dunia persepakbolaan Indonesia tidak perlu dengan cara ala militer.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
kekecewaan Achsanul Qosasi saat melihat kepulan asap akibat flare Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTkekecewaan Achsanul Qosasi saat melihat kepulan asap akibat flare

Dalam mengkritisi PSSI, Qosasi juga menganalogikan menjadi pesepakbola hanya sebuah profesi. Lantas pria yang juga menjabat sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu membandingkan para pesepakbola yang bermain di luar negeri mantan Presiden Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.

"Sepakbola Indonesia tidak bisa diselesaikan dengan marah-marah dan ancam-ancam," kicau Qosasi.

© Achsanul Qosasi
Tweet Presiden Madura United FC Achsanul Qosasi. Copyright: Achsanul QosasiTweet Presiden Madura United FC Achsanul Qosasi.

"Pemain bola adalah profesi, sama dengan Pak Habibie yang bekerja di Jerman, dan kembali saat Negara membutuhkan," sambungnya.

Bahkan kicauan tersebut juga mendapat banyak tanggapan dari para pengikutnya di Twitter. Mereka banyak yang setuju dan ada pula yang ikut menyindir Edy Rahmayadi yang melarang pesepakbola Indonesia untuk merumput di luar negeri.

46