Liga Inggris

Liverpool Krisis Striker, Firmino Siap Jalani Tugas Baru

Rabu, 17 Januari 2018 19:00 WIB
Penulis: Rafif Rahedian | Editor: Abdurrahman Ranala
© -
Roberto Firmino. Copyright: © -
Roberto Firmino.

Roberto Firmino mengaku sudah menyesuaikan diri untuk menjadi seorang penyerang murni di skuat Liverpool. Pemain asal Brasil tersebut menjelaskan bahwa dirinya siap beradaptasi dengan posisi barunya sebagai seorang penyerang tengah.

Pelatih Jurgen Klopp beberapa pekan terkahir telah mempekerjakan Firmino sebagai striker di lini depan Liverpool. Firmino pun didukung oleh dua pemain sayap super cepat yakni Mohamed salah dan Sadio Mane.

Liverpool sendiri memang tidak memiliki penyerang murni setelah kepergian Luis Suarez ke Barcelona pada 2014 lalu. Sejumlah nama seperti Mario Balotelli, Daniel Sturridge, hingga Ricky Lambert pun dianggap gagal untuk mengemban tanggung jawab sebagai ujung tombak.

Klopp pun tak memiliki pilihan lain untuk memanfaatkan pemain yang ada untuk mengisi posisi penyerang tengah. Pasalnya, hanya Firmino seorang yang dianggap mampu menjalankan tugas sebagai predator di lini depan Liverpool.

“Karena Jurgen Klopp menjadi manajer kami, ini adalah posisi baruku. Saya bukan striker sebelumnya tapi karena saya telah menyesuaikan diri dengan posisi ini, saya sangat menyukainya, saya merasa sangat nyaman dan benar-benar menyesuaikan diri. Saya ingin terus bermain di sana selama karier saya,” ujarnya dikutip dari laman resmi klub.

© Internet
Roberto Firmino saat mencetak gol ke gawang Swansea City. Copyright: InternetRoberto Firmino saat mencetak gol ke gawang Swansea City.

“Saya selalu sangat senang mencetak gol dan memberi assist. Bagi saya memberi umpan, itu juga sangat penting, saya bekerja keras dan saya ingin membantu rekan setim saya, ini bukan hanya soal gol pribadi,” lanjutnya.

Kendati mengaku sangat senang, mantan pemain Hoffeinham tersebut merasa kesulitan untuk mengubah mentalitasnya sebagai seorang striker. Namun, bukan berarti dirinya akan mudah menyerah dengan tugas barunya tersebut.

“Saya pikir meskipun empat tahun yang saya habiskan di Jerman sangat mengubah mentalitas saya, ini membuat saya menjadi jauh lebih sulit,” tutupnya.

11