Liga Indonesia

Bertemu Menpora, Persija Mengeluh Sulit Dapat Stadion

Rabu, 7 Maret 2018 21:47 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Lanjar Wiratri
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Aksi selebrasi Marko Simic usai cetak gol ke gawang Tampines Rovers. Herry Ibrahim Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Aksi selebrasi Marko Simic usai cetak gol ke gawang Tampines Rovers. Herry Ibrahim

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, menyampaikan keluhan kepada pemerintah. Direktur Persija, Gede Wididade. menyampaikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengenai kesulitan mereka mendapatkan stadion.

Imam memang memanggil langsung pihak manajemen Persija. Tak pelak kesempatan ini digunakan Gede untuk melaporkan keluh kesah yang dihadapi Tim Ibu Kota menjelang bergulirnya Liga 1 musim 2018.

Persija memiliki polemik terkait penggunaan stadion yang akan dijadikan sebagai homebase. Stadion di sekitar Jakarta dipastikan tidak dapat digunakan karena disiapkan untuk event Asian Games. .

"Ini ada hubungannya dengan lapangan, tadi pembicaraan kami mengenai kesulitan Persija hadapi Liga 1 dan AFC. Kami tak bisa terus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) karena ada event-event lain," ucap Gede.

© INDOSPORT/Muhammad Adiyaksa
Direktur Utama Persija, Gede Widiade. Copyright: INDOSPORT/Muhammad AdiyaksaDirektur Utama Persija, Gede Widiade.

Gede menegaskan bahwa sangat riskan bila Persija harus bermain di luar Jakarta. Sebab, yang ia pikirkan adalah nyawa Jakmania.

"Permintaan adalah memperhatikan kami. Asian Games kan mulai 18 sampai awal september, beberapa lapangan kan kosong, kami coba minta menpora jadi jembatan dengan instasi terkait untuk perhatikan kebutuhan Persija. Kalau Persija main di luar kota resikonya besar sekali. Bukan soal biaya saja, tapi nyawa suporter," tambah pengusaha asal Bali ini.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Menpora, Imam Nahrawi. Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTMenpora, Imam Nahrawi. Herry Ibrahim/INDOSPORT

"Kemarin itu pas Piala Presiden kami main di Solo, itu ada tiga Polda yang back up kita. Coba bayangkan cuma gara-gara sepak bola, Polda Metro, Jabar, Jateng, harus kerahkan anggotanya di setiap jembatan layang di tol. Kan sangat kasihan, kan mereka punya fungsi khusus," bebernya.

Kini dengan berbagai pertimbangan tersebut, Gede berharap Imam dapat memberikan kelonggaran untuk Persija dapat menggunakan stadion di kawasan Jabodetabek sebagai markas di Liga 1.

"Kami minta main di Patriort atau Pakansari, atau Wibawa Mukti. Persija ini, kan ga ada lapangan, beda dengan Malang yang punya dua lapangan, Surabaya punya dua lapangan, Bandung juga, Palembang juga. Hanya di Jakarta, itu pun lapangannya Setneg. Mau tak mau kejadian kemarin final Piala Presiden diketahui bahwa suporter Persija sangat banyak, ini masyarakat yang butuh perhatian pemerintah," tutup Gede.

641