Piala Dunia 2018 memang tidak diikuti Amerika Serikat (AS). Christian Pulisic dan kolega harus duduk manis di rumah akibat kalah hoki melawan pendatang baru Panama di kualifikasi.
Tetapi, pengaruh negara Paman Sam tetap terasa di turnamen sepakbola termegah empat tahunan ini. Ternyata, beberapa negara peserta belajar dari bagaimana dua olahraga terpopuler di sana dalam membangun mental para pemain.
Sepakbola memang bukan olahraga yang terlalu populer. Bola basket dan sepakbola Amerika (American football) lebih menarik minat ketimbang sepakbola. Ternyata para pelatih tim-tim yang berlaga di Piala Dunia juga belajar dari kompetisi NBA ( bola basket) dan NFL (sepakbola Amerika).
Tonton Video Dokter Sport: Resep Jitu Orang Indonesia Main di Liga Inggris
Pelatih Inggris Gareth Southgate, misalnya. Pria 48 tahun ini berkunjung ke AS untuk belajar teknik menguasai permainan dari permainan bola basket. Bahkan Southgate menerapkan pendekatan media gaya Super Bowl dimana tiap pemain berhadapan dengan media dengan berbicara lebih terbuka. Tentunya pemain punya kesadaran bahwa mereka punya tanggung jawab untuk bersikap.
Pelatih Uruguay Oscar Tabarez belajar memperkuat pertahanan dari NBA. Dan terbukti Uruguay termasuk tim Amerika Latin yang pertahanannya paling rapi. Edinson Cavani dan kolega baru kebobolan sekali saat di 16 besar melawan Portugal.
Ekspresi Garet Southgate pasca Inggris menang atas Kolombia“Di kompetisi tersebut, yang paling berperan adalah pertahanan. Tim yang bertahan paling baik dalam bola basket biasanya menjadi pemenang, dan kami ingin terapkan itu dalam sepakbola,”ujar pelatih senior tersebut sebagaimana dilansir laman ESPN.
Pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio juga belajar dari olahraga lainnya seperti liga rugby di Selandia Baru untuk ide. Bagi pria Kolombia ini, bola basket dan sepakbola Amerika bukanlah hal baru karena dia sudah tinggal di Amerika Serikat sejak remaja.
Berikut Jadwal Perempatfinal Piala Dunia 2018:
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA.