Liga Indonesia

Pasca Bentrok, Dua Suporter PSMS Medan Sempat Ditahan Petugas

Selasa, 24 Juli 2018 17:45 WIB
Editor: Isman Fadil
© INDOSPORT/Kesuma Ramadhan
Kericuhan antara suporter dan polisi terjadi di laga lanjutan Liga 1 antara PSMS Medan dan PSM Makassar. Copyright: © INDOSPORT/Kesuma Ramadhan
Kericuhan antara suporter dan polisi terjadi di laga lanjutan Liga 1 antara PSMS Medan dan PSM Makassar.

INDOSPORT.COM - Bentrokan yang terjadi antara salah satu suporter dengan petugas kepolisian usai laga PSMS Medan kontra PSM Makassar dalam lanjutan Liga 1, Senin (23/07/18) malam, berdampak terhadap penahanan dua anggota suporter PSMS Fans Club (PFC).

Keduanya ditahan di Polsek Medan Kota atas  tuduhan melakukan pelemparan terhadap anggota kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya laga.

Hal itu pun dibenarkan Ketua PFC, Ahmad Zulfan. Namun, Zulfan mengaku jika keduanya telah dibebaskan Selasa (24/07/18) pagi, setelah menandatangani perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Dua anggota kita memang sempat ditahan petugas, tapi tadi pagi sudah dibebaskan setelah orang tua mereka dipanggil dan disuruh nandatangani perjanjian tidak ngulangi kesalahannya," terang Zulfan, kepada INDOSPORT.com, Selasa (24/07/18) siang.

Zulfan pun tak menampik jika anggotanya yang memasang flare di pertengahan babak kedua. Hal itu sebagai aksi lanjutan atas keinginan mereka yang menuntut pengurus mundur. 

"Kita gak minta yang lain cuma menuntut, Doddy Taher (CEO) dan Julius Raja (Sekum) mundur dari jabatannya," tegasnya

Disinggung mengenai aksi pemukulan yang dialami anggotanya, Zulfan belum tahu persis mengenai insiden tersebut.

"Kalau anggota kita dipukuli petugas belum ada laporan. Tapi yang jelas bentrok berawal saat suporter dari tribun timur coba masuk ke lapangan dan dipukuli petugas. Melihat itu emosi anggota terpancing dan ikut menerobos masuk ke dalam lapangan," terangnya.

Sebelumnya, aksi bentrok terjadi antara salah satu kubu suporter PSMS Medan dan petugas kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya laga. Ratusan suporter memaksa masuk ke tengah lapangan dan dihadang ratusan petugas dan berujung chaos

Tak ayal sejumlah suporter harus terluka akibat pemukulan yang dilakukan sejumlah oknum petugas. Bahkan, dua reporter turut menjadi korban keanarkisan petugas yang memaksa dan merampas handphone reporter yang coba mendokumentasikan aksi pemukulan terhadap suporter.