In-depth

Budaya Rokok, Kopi, dan Ojek dalam Sepak Bola Indonesia

Sabtu, 15 September 2018 06:00 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Indosport/Logo Lambang Indonesia
Logo Liga Djarum Indonesia 2007. Copyright: © Indosport/Logo Lambang Indonesia
Logo Liga Djarum Indonesia 2007.
Dominasi Rokok dan Kopi dalam Liga Indonesia

Kita ulas balik pada tahun 2005 hingga 2011. Liga Utama Sepakbola Indonesia kala itu bernama Liga Djarum Indonesia, karena sponsor utamanya dimiliki oleh rokok Djarum Super.

Saat itu pun terdapat dua kali pergantian nama pada kompetisi utama sepak bola Indonesia, terhitung sejak tahun 2005-2007 bernama Liga Djarum Indonesia, sedangkan 2008-2011 bernama Djarum Indonesia Super League.

Sebelum Djarum ‘merajai’ sepak bola Indonesia, terdapat pula merek rokok lainnya yang pernah menjadi sponsor utama Liga Indonesia kala itu. Dia adalah Dunhill dan Kansas, yang ‘merajai’ Liga Indonesia sejak 1994 hingga 1997.

© Kaskus
Pelita_Jaya_Jayakarta_Dunhill_1994/1995 Copyright: KaskusPelita Jaya Jayakarta dengan sponsor Dunhill di jersey mereka, musim 1994/95.

Rokok Dunhill, yang merupakan rokok asal London, Inggris, mengubah Liga Indonesia menjadi Liga Dunhill Indonesia pada periode 1994 hingga 1996. Sedangkan Kansas merubah Liga Indonesia menjadi Liga Kansas Indonesia pada tahun 1996 hingga 1997.

Itu belum dihitung dengan kompetisi bernama Copa Dji Sam Soe, sebuah kompetisi yang disponsori oleh rokok Dji Sam Soe pada era 2006 hingga 2009.

Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh PSSI, dan diisi oleh klub-klub yang bermain di berbagai divisi di Tanah Air kala itu.

© grawira.files.wordpress.com
Caption Copyright: grawira.files.wordpress.comSebelum laga final Copa Dji Sam Soe di tahun 2009.

Sedangkan yang terakhir adalah Kopi Torabika, pada pegelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu yang dimenangkan oleh Persipura Jayapura.

TSC sendiri merupakan kompetisi sepak bola pengganti sementara liga yang terhenti kala itu, yang digelar oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS).

© INTERNET
Caption Copyright: INTERNETTorabika Soccer Championship.

Memang, tidak hanya rokok dan kopi saja yang pernah menjadi ‘wajah’ sepak bola Indonesia. Beberapa bank pun pernah menjadi sponsor utama Liga Utama Sepak bola Indonesia, seperti halnya Bank Mandiri dan Qatar National Bank (QNB).

Bank Mandiri pernah mensponsori Liga Indonesia pada periode 1999-2004, sedangkan Qatar National Bank (QNB) pernah merubah Liga Indonesia menjadi QNB League pada tahun 2015, setelah empat tahun lamanya Liga Indonesia berdiri tanpa sponsor pasca Djarum Super mengakhiri kerja samanya di tahun 2011.

Namun, pamor sponsor kedua bank tersebut tidak begitu melekat di kepala pencinta sepak bola Tanah Air. Kenapa? Ya karena rokok dan kopi lebih sering dijumpai dibandingkan kedua bank tersebut.

69