INDOSPORT.COM - Suasana panas yang terhampar dalam laga Madura FC vs PSS Sleman, tak lepas dari hasil akhir di pertemuan pertama. Saat bermain di Sleman satu pekan lalu, tim berjulukan Sape Poteh itu seperti dikerjai oleh tim tuan rumah.
Pada laga di Stadion Maguwoharjo waktu itu, tim asuhan Salahudin harus kalah di menit-menit akhir. Bermaksud membuang bola dari kotak penalti, heading Chairul Rifan justru melaju ke gawangnya sendiri.
Namun, bukan itu yang membuat publik sepakbola di Sumenep sakit hati. Mereka rupanya masih kesal dengan cara PSS meraih kemenangan lantaran bola crossing pemain PSS seharusnya disemprit wasit lantaran dalam posisi offside.
Meski demikian, Salahudin enggan menyebut bahwa permainan keras anak asuhnya lantaran membawa misi balas dendam. Menurutnya, misi Madura FC menjamu PSS semata-mata hanya untuk menjaga peluang menuju babak semifinal.
"Kalau soal itu, kuasa Tuhan saja lah. Tidak ada dendam dan sebagainya," tutur Pelatih Madura FC tersebut selepas laga di Stadion Ahmad Yani Sumenep, Madura pada Senin sore.
"Yang jelas, kemenangan kami bertujuan untuk menjaga peluang agar lolos ke babak berikutnya. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Sumenep yang mendukung tim ini," tambahnya.
Asumsi yang sangat rasional, mengingat situasi klasemen Grup B saat ini berubah drastis. Madura FC yang terpendam di papan bawah, merangkak naik ke urutan kedua dengan 6 poin disusul Persiraja Banda Aceh.
PSS Sleman berbalik turun di peringkat 4 dengan 4 angka, sedangkan Persita kokoh di puncak dengan 7 poin.
"Terima kasih atas dukungan suporter, yang saya kira lain dari pertandingan lainnya sore ini," bilang gelandang andalan Madura FC, Iman Budi Hernandi.
Ikuti Terus Berita Liga 2 dan Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM