INDOSPORT.COM – Pelatih sepak bola Indonesia keturunan Jerman, Timo Scheunemann, mengutarakan kritiknya terhadap keterlibatan polisi dan tentara di sepak bola Liga Indonesia.
Timo berpendapat bahwa polisi dan tentara Indonesia sebaiknya tidak mengembangkan klub sepak bola profesional. Ia lebih menyarankan agar kedua unsur negara tersebut bisa membuat akademi yang berkualitas.
“Menurut saya, TNI dan polisi seharusnya netral, tidak ikut dalam pengembangan sepak bola Indonesia melalui tim profesional. Tapi jangan mundur, Anda dibutuhkan, peran Anda akan luar biasa besar,” ujar Timo melalui kanal Youtube pribadinya yang diunggah, Jumat (25/01/19).
“Saran saya jangan punya tim profesional, tapi bikin akademi yang luar biasa berkualitas. Di situ anak-anak ditempa, memiliki mental yang kuat. Itu polisi dan TNI pasti bisa memberikannya.”
Timo berpendapat bahwa polisi dan tentara bisa mendorong pembinaan sepak bola usia dini. Mantan pelatih Persema Malang dan Persiba Balikpapan itu yakin melalui tempaan polisi dan tentara akan ada banyak pemain yang bersinar di tim nasional pada masa mendatang.
“Bayangkan berapa banyak pemain-pemain ke depannya akan menjadi pemain profesional, mungkin juga pemain nasional, yang memiliki mental bagus, mental baja yang dari kecil tertempa oleh polisi dan tentara.”
“Mereka tidak mudah ‘main sabun’ (pengaturan skor), kalah sebelum bertanding. Hal-hal yang berhubungan dengan kelemahan mental bisa diatasi,” terangnya.
Indonesia saat ini memiliki dua tim dari kepolisian dan tentara yang berkiprah di Liga 1, yakni Bhayangkara FC dan PS TIRA. The Guardians, julukan Bhayangkara FC, bahkan sukses menjadi juara pada musim 2017 lalu.
Di negara Benua Asia atau Eropa, ada banyak klub yang berafiliasi dengan tentara dan polisi. Salah satu yang terkenal ialah klub asal Rusia bernama CKSA Moskow.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM