Liga Indonesia

Acak-acak PSSI, Mata Najwa Ada di Pihak Mana?

Selasa, 29 Januari 2019 13:42 WIB
Penulis: Prio Hari Kristanto | Editor: Irfan Fikri
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Dunia sepak bola nasional tengah geger dengan serentetan peristiwa tak biasa yang tersingkap dalam beberapa pekan terakhir.

Skandal pengaturan skor besar-besaran terbongkar dengan ditangkapnya sejumlah orang.

Parahnya, sebagian dari mereka adalah para petinggi federasi sepak bola Tanah Air, PSSI. Di antaranya Asprov Jateng, Djohar Lin Eng, dan juga seorang anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto. 

Kisruh match fixing seakan melengkapi cerita muram PSSI di era Rahmayadi. Kurang dari sebulan sebelumnya, Timnas Indonesia telah babak belur di Piala AFF 2018. 

Ketidakmampuan PSSI mempertahankan Luis Milla akhirnya jadi kambing hitam buruknya prestasi timnas di Piala AFF. 

Teriakan-teriakan meminta Edy Rahmayadi mundur seakan otomatis menggaung di tengah-tengah suporter. Tagar #EdyOut semakin tak terkontrol di media sosial.

Selebaran pamflet serta petisi pun turut dikerahkan yang isinya sama, yaitu meminta Edy Rahmayadi mundur. 

Sebelum Timnas Indonesia tersingkir dan petinggi-petinggi PSSI ditangkap, ada sebuah peristiwa yang seakan menjadi pelatuk segala catatan hitam ini. 

Peristiwa tersebut adalah pertandingan antara Aceh United vs PS Mojokerto Putra (PSMP) di babak delapan besar Liga 2 2018, Senin (19/11/18). 

Masyarakat luas terutama di dunia maya menganggap ada ketidakberesan dalam laga tersebut. 

Bagaimana tidak, sebuah penalti aneh terjadi di laga ini. Pemain PSMP, Krisna Adi, yang menjadi eksekutor tampak sengaja tidak mengarahkan bola ke gawang Aceh United. 

Pertandingan ini menjadi viral di media sosial. Kecurigaan terhadap adanya match fixing di sepak bola nasional yang sebelumnya masih samar-samar mulai meluap-luap ke permukaan. 

Salah satu acara gelar wicara (talk show) populer Tanah Air yang kerap menghadirkan topik-topik menarik dengan narasumber kelas satu, Mata Najwa, pun tertarik untuk mengangkat tema ini. 

Program Talk Show Mata Najwa memiliki kesan kuat di publik Indonesia. 

Dipandu oleh sosok yang memiliki karakter cerdas, lugas dan berani serta memiliki karisma kuat di mata pemirsa, yaitu jurnalis senior Najwa Shihab, acara talk show ini kerap berani memberikan gebrakan-gebrakan dalam standar diskusi terbuka Tanah Air. 

Talk show bisa dianggap sebagai perwakilan dari televisi untuk sebuah ranah publik. Sementara televisi merupakan media massa publik. 

Ranah publik inilah yang digunakan untuk membicarakan isu-isu terkini oleh Mata Najwa dengan bahasan mafia sepak bola. 

Dalam membahas polemik dugaan match fixing dan buruknya prestasi timnas, Mata Najwa pun membuat seri talk show bertajuk 'PSSI Bisa Apa'. Acara ini bahkan sampai 3 jilid.  

Di jilid pertama, Mata Najwa mengangkat judul 'PSSI Bisa Apa', program Mata Najwa dengan buka-bukaan membongkar praktik tak terpuji sejumlah oknum nakal di persepakbolaan nasional. 
 
Pada talk show pertama yang ditayangkan Rabu (28/11/18), salah seorang mantan pelaku pengaturan skor, Bambang Suryo, berani menyebut nama orang yang terlibat praktik ini.

Karena acara pertama inilah, nama Vigit Waluyo mendadak ramai diperbincangkan. Belakangan Vigit Waluyo ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pengaturan skor. 

Selain itu, dalam acara talk show edisi pertama ini, Manajer Madura FC, Januar Herwanto, juga turut menyeret nama salah satu anggota Exco, M. Hidayat, ke dalam pusaran praktik pengaturan skor di Liga 2. 

Tak lama, berdasarkan sidang Komite Disiplin PSSI pada Sabtu-Minggu, 1-2 Desember 2018 di Jakarta, Hidayat pun akhirnya dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama tiga tahun.

652