Liga Indonesia

Berurusan dengan Polisi, Ada Persamaan Mencolok Joko Driyono dan Eks Presiden FIFA

Minggu, 17 Februari 2019 07:16 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Rafif Rahedian
© Fitra Herdian/Indosport
Joko Driyono ketika dipanggil Edy Rahmayadi saat kongres tahunan PSSI di Hotel Sofitel Beach Resort, Nusa Dua, Bali. Minggu (20/1/19). Copyright: © Fitra Herdian/Indosport
Joko Driyono ketika dipanggil Edy Rahmayadi saat kongres tahunan PSSI di Hotel Sofitel Beach Resort, Nusa Dua, Bali. Minggu (20/1/19).
Didesak Mundur

Kesamaan Joko Driyono dan Sepp Blatter juga tercipta dari respon publik kepada mereka. Ya, Joko Driyono dan Sepp Blatter sama-sama pernah merasakan desakan untuk mundur dari jabatannya.

Joko Driyono, setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola, mendapat desakan untuk mundur dari jabatannya di PSSI. Salah satu desakan dilancarkan oleh eks asisten pelatih Persebaya Surabaya, Tony Ho.

"Dengan diangkatnya kasus Jokdri ini, tidak ada alasan lagi bagi pengurus PSSI untuk bertahan, semua harus punya malu dan semua harus mundur lalu secepatnya dilaksanakan Munaslub agar tidak ada kekosongan kepengurusan di PSSI," tegas Tony saat dihubungi INDOSPORT.

Sedangkan Sepp Blatter pernah didesak mundur dari kursi Presiden FIFA oleh federasi sepak bola Inggris, FA. Pada tahun 2015 lalu, Ketua FA, Greg Dyke, begitu memprotes Sepp Blatter yang terjerat masalah kasus korupsi agar segera mengundurkan diri.

"Tak ada cara untuk membangun kembali kepercayaan terhadap FIFA bila Blatter tetap berada di jabatan tertinggi,” kata Dyke seperti dikutip dari News Sky.

“Jika menolak mengundurkan diri, Blatter harus dipaksa mundur,” tambah Dyke.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT           

177